Korea Utara Sebut Aliansi AS-Jepang-Korea Selatan Bakal Ciptakan 'NATO Asia'
pixabay.com/Ilustrasi
Dunia

KCNA menekankan bahwa AS telah mengabaikan permintaan keamanan dan kekhawatiran negara-negara Asia-Pasifik dengan terus melakukan kerja sama militer dengan para anteknya.

WowKeren - Korea Utara menanggapi latihan bersama yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang. Kantor berita negara itu, KCNA, mengatakan jika langkah tersebut memiliki tujuan jahat terhadap Korea Utara.

Tak hanya itu, langkah aliansi negara-negara itu disebut Korea Utara sebagai bagian dari awal yang berbahaya untuk pembentukan "NATO versi Asia". Laporan KCNA itu datang pada Rabu (29/6), beberapa jam sebelum para pemimpin Korea Selatan dan Jepang akan menghadiri KTT tahunan NATO di Madrid sebagai pengamat untuk pertama kalinya.

Dalam KTT trilateral pertama sejak 2017 itu, para pejabat dari Seoul dan Tokyo akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden untuk membahas Korea Utara. Pada Agustus mendatang, ketiga negara itu akan melakukan latihan deteksi dan pelacakan rudal gabungan di dekat Hawaii yang disebut Pacific Dragon.


KCNA menekankan bahwa AS telah mengabaikan permintaan keamanan dan kekhawatiran negara-negara Asia-Pasifik dengan terus melakukan kerja sama militer dengan para anteknya. KCNA menuduh Washington sedang mengobarkan Perang Dingin baru.

"AS semakin bersikeras pada kerja sama militer dengan antek-anteknya dengan mengabaikan permintaan keamanan utama dan kekhawatiran negara-negara Asia-Pasifik," kata kantor berita tersebut. "Skema pembentukan aliansi militer AS-Jepang-Korea Selatan, yang dimotivasi oleh sujud Jepang dan Korea Selatan kepada AS, jelas merupakan awal yang berbahaya bagi pembentukan 'NATO versi Asia'."

Seorang peneliti di Masyarakat Internasional untuk Penelitian Politik Korea Utara, Kim Hyo-myung, mengatakan NATO bertanggung jawab atas perang di Ukraina. Komentar yang dikutip oleh KCNA tersebut juga menambahkan bahwa ada "tanda-tanda buruk bahwa cepat atau lambat gelombang hitam di Atlantik Utara akan memecahkan ketenangan di Pasifik."

Tahun ini, negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut telah melakukan sejumlah rekor uji coba rudal, termasuk rudal balistik antarbenua terbesarnya. Kementerian luar negeri Korea Utara juga mengatakan latihan militer bersama dengan Korea Selatan dan Jepang menunjukkan kemunafikan tawaran AS untuk keterlibatan diplomatik dan dialog tanpa syarat.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait