Berhenti Meragukan Diri Sendiri, Ini 7 Cara Efektif untuk Atasi Imposter Syndrome
Pexels/Andrea Piacquadio
SerbaSerbi

Setelah memaparkan penyebab dan tipe Imposter Syndrome, kali ini WowKeren akan membagikan tips untuk mengatasinya. Apa saja itu? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

WowKeren - Imposter syndrome adalah kondisi yang cukup umum dan lekat dengan kehidupan masyarakat. Sindrom ini bisa menyerang siapapun tanpa memandang latar belakang, usia, jenis kelamin dan lain sebagainya.

Sederhananya, imposter syndrome adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang kerap memandang rendah dan meragukan dirinya sendiri. Mereka bahkan sering merasa tidak pantas untuk meraih kesuksesan meski telah bekerja dengan sangat keras.

Imposter syndrome juga kerap disebut sebagai sindrom penipu. Sebab mereka yang mengalaminya selalu dibayang-bayangi dengan ketakutan jika suatu hari nanti jati dirinya akan terungkap dan dianggap sebagai penipu oleh orang lain.


Seorang psikoterapis di Massachusetts bernama Amy Morin menjelaskan bahwa sindrom ini sebenarnya bisa memicu seseorang untuk bekerja keras, terlebih bagi seorang perfeksionis. Namun karena mereka jarang merasa puas, hal itu bisa menjadi bumerang di kemudian hari.

Jika terus dibiarkan, sindrom ini akan membawa berbagai dampak buruk dalam kehidupan seseorang. Seperti terus dibayang-bayangi dengan ketakutan hingga rusaknya hubungan dengan orang lain.

Jika kalian merasakan beberapa ciri di atas, sebaiknya simak artikel berikut sampai selesai. Sebab tim WowKeren telah merangkum beberapa cara untuk mengatasi sindrom satu ini. Apa saja itu?

(wk/eval)

1. Mulai Mengenali Diri Sendiri


Mulai Mengenali Diri Sendiri
Pexels/Andrea Piacquadio

Imposter syndrome sering dikaitkan dengan rasa kurang percaya diri, sehingga mereka yang mengalami sindrom ini akan selalu meragukan dirinya sendiri. Oleh karena itu, cara pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya adalah dengan mengenali diri sendiri.

Pahami kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki. Fokuslah untuk mengasah kelebihan dan cobalah untuk mengatasi kekuranganmu. Bila perlu, tulis berbagai prestasi dan pencapaian yang telah kamu peroleh karena itu membuktikan betapa tingginya nilai dirimu.

2. Akui Bahwa Dirimu Berharga


Akui Bahwa Dirimu Berharga
Pexels/Moe Magners

Kamu harus mulai mencintai diri sendiri jika ingin terbebas dari imposter syndrome. Akuilah bahwa kamu memang berharga dan layak menerima semua pencapaian maupun keberhasilan yang telah kamu dapatkan sejauh ini.

Setelah mencoba mengubah pola pikir, mulailah belajar untuk menerima pujian alih-alih tersinggung. Bila perlu, jadikan pujian itu sebagai motivasi untuk bekerja dengan lebih baik lagi di masa depan.

3. Jangan Ragu Bercerita pada Orang Lain


Jangan Ragu Bercerita pada Orang Lain
Pexels/Edmond Dantès

Pengidap imposter syndrome sering ragu untuk menceritakan masalahnya pada orang lain. Mereka takut jika sisi lemahnya akan diketahui oleh orang lain dan dianggap sebagai "penipu". Jika terus dibiarkan, kebiasaan ini justru akan membuatmu terjatuh lebih dalam ke jurang imposter syndrome.

Oleh sebab itu, jangan ragu untuk bercerita kepada orang lain seperti keluarga, pasangan maupun sahabat dekat. Dengan berbagi cerita, kamu bisa memperoleh solusi maupun sudut pandang baru tentang masalah yang sedang kamu hadapi. Selain itu, cara ini juga bisa meringankan beban di hatimu.

4. Tetapkan Tujuan yang Realistis


Tetapkan Tujuan yang Realistis
Pexels/Jess Bailey Designs

Tipe perfeksionis dari imposter syndrome sering menetapkan target yang terlalu tinggi, sehingga mereka akan sangat kecewa saat gagal meraih target tersebut. Oleh karena itu, biasakan untuk menetapkan tujuan yang realistis yang sesuai dengan kemampuanmu.

Mulailah dengan melakukan hal-hal kecil daripada langsung menetapkan tujuan yang besar. Selalu lakukan yang terbaik yang kamu bisa dan hargai setiap proses maupun pencapaianmu saat berusaha mencapai tujuan tersebut.

5. Hindari Lingkungan Toxic


Hindari Lingkungan Toxic
Pexels/Timur Weber

Lingkungan yang toxic juga menjadi salah satu penyebab terjadinya imposter syndrome. Berada di sekitar orang-orang yang selalu mengkritik, mengejek atau bahkan meremehkan kita hanya akan menurunkan kepercayaan diri kita.

Oleh sebab itu, usahakan untuk menghindari lingkungan yang tidak sehat jika tak ingin terjebak dalam sindrom tersebut. Bila hal itu tidak memungkinkan, tak ada salahnya untuk membatasi interaksi dengan mereka.

6. Bijak Bermedia Sosial


Bijak Bermedia Sosial
Pexels/Karolina Grabowska

Perlu dipahami bahwa media sosial turut berperan dalam terciptanya imposter syndrome. Sebab kita bisa merasa sangat rendah diri saat melihat kehidupan dan pencapaian orang lain yang "tampak sangat sempurna".

Padahal bisa saja mereka juga sedang bergelut dengan masalahnya sendiri, yang hanya saja tidak diperlihatkan di dunia maya. Oleh sebab itu, bijak-bijaklah menggunakan media sosial jika tak ingin terjebak dalam sindrom penipu. Bila perlu, kurangi intensitas pemakaiannya dan bisukan postingan atau story mereka.

7. Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dan Orang Lain


Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dan Orang Lain
Pexels/Yan Krukov

Rasa rendah diri muncul saat kita terlalu sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kebiasaan ini juga akan membuat kita semakin meragukan diri sendiri dan ingin cepat-cepat menyerah karena berpikir bahwa kita "tidak akan bisa sehebat" mereka.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kehidupan yang berbeda, termasuk pada beban dan kemampuan mereka dalam mengatasi masalah, sehingga kamu tidak bisa menjadikan kehidupan mereka sebagai tolok ukur kesuksesan. Oleh sebab itu, mulailah untuk fokus mengembangkan diri dan meraih berbagai tujuan realistis yang telah kamu tetapkan.

Nah itu dia beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi imposter syndrome. Simak juga artikel ini untuk mengethui beberapa kiat untuk menangani hustle culture, budaya gila kerja yang kerap menjangkiti anak muda.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait