Detoks Media Sosial dinilai penting untuk mengurangi bahaya penggunaan medsos. WowKeren telah merangkum 7 manfaat detoks media sosial untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar.
- Sisilia Rizky Azalea
- Senin, 11 Juli 2022 - 11:34 WIB
WowKeren - Penggunaan media sosial berlebih dapat memicu beragam risiko. Seperti, gangguan kesehatan mental dan memperburuk kualitas hidup seseorang. Karena itu, diperlukan namanya social media detox atau detoks media sosial.
Sayang, masih banyak orang yang tak sadar jika mereka membutuhkan detoks media sosial. WowKeren pun telah mengulas 7 tanda seseorang butuh detoks media sosial.
Pentingnya detoks media sosial juga dibenarkan oleh psikiater Christine Moutier, MD. Ia menyebut media sosial berisiko membuat seseorang bersikap tak realistis dan kerap membandingkan diri sendiri.
"Melihat postingan orang lain momen bahagia atau foto menarik dapat memicu harapan yang tidak realistis tentang diri kita sendiri dan munculah perasaan membandingkan diri dengan orang lain. Jika Anda mulai cemas atau depresi mungkin sudah saatnya untuk istirahat," kata Christine.
Detoks media sosial dipercaya memberikan beragam manfaat. Berikut 7 manfaat detoks media sosial yang telah kami rangkum untuk sobat WowKeren.
(wk/Sisi)1. Menjaga Kesehatan Mental
Dengan detoks media sosial, kesehatan mental seseorang akan lebih terjaga. Pasalnya, cara ini dapat menghindarkan seseorang dari perasaan cemas, takut dan stres. Pendapat demikian dibenarkan oleh dr. Kevin Andrian.
"Menggunakan media sosial berlebihan bisa menyebabkan seseorang takut atau khawatir tertinggal berbagai hal yang sedang tren atau viral di media sosial. Bila berlarut-larut, risiko gangguan mental, seperti cemas dan depresi semakin meningkat. Dengan melakukan detoks media sosial, risiko pun akan menurun, jadi kesehatan mentalmu bisa tetap terjaga," kata dr. Kevin.
2. Memperbaiki Kualitas Tidur
Selain menjaga kesehatan mental, detoks media sosial juga dinilai membantu memperbaiki kualitas tidur. Dengan tidur yang cukup tanpa gangguan media sosial, seseorang akan terhindar dari masalah kesehatan. Hal itu didukung oleh dr. Ario W. Pamungkas.
"Dengan membatasi akses sosial media, kamu dapat terhindar dari paparan sinar ponsel. Sinar ponsel membuat seseorang sulit tidur. Sedangkan, tidur adalah cara terbaik untuk mengembalikan dan mengatur ulang fungsi organ. Tanpa tidur yang cukup, seseorang berisiko untuk mengalami gangguan kesehatan dan mental," papar dr. Ario W. Pamungkas.
3. Meningkatkan Suasana Hati
Detoks media sosial membantu menghilangkan perasaan cemas, stres dan depresi. Dengan begitu, seseorang akan memiliki suasana hati yang baik. Pendangan itu disampaikan oleh profesor sekaligus psikolog dari Kent State University, Jacob Barkley, Ph.D.
"Jika Anda merasa cemas, stres, atau depresi, inilah saat yang tepat untuk melakukan detoks media sosial. Awalnya mungkin teras aneh, tetapi suasana hati Anda akan mulai membaik saat Anda menjauh dari Facebook, Twitter, dan situs media sosial lainnya," saran Jacob.
4. Memperbaiki Interaksi Sosial Dengan Keluarga Dan Orang Sekitar
Penggunaan media sosial berlebih berisiko memperburuk hubungan dengan keluarga atau orang sekitar. Pasalnya, keasikan bermain media sosial dapat mengurangi komunikasi Anda dengan mereka. Psikolog Jacqueline Nesi, Ph.D. menilai detoks media sosial dapat menjadi solusi tepat.
"Media sosial dapat membantu Anda tetap terhubung dengan yang lain, tetapi penggunaan yang berlebih dapat berakibat buruk. Interaksi langsung dengan teman atau keluarga berisiko terganggu. Sehingga diperlukan detoks media sosial untuk memperbaiki hubungan dengan sekitar," ujar Jacqueline.
5. Lebih Banyak Waktu Berkualitas
Dengan detoks media sosial, seseorang akan memiliki lebih banyak waktu luang. Kondisi demikian memicu keinginan untuk melakukan beragam kegiatan positif. Profesor Andrew Lepp, Ph.D membenarkan pandangan tersebut.
"Detoks media sosial mungkin membuat Anda lebih suka menghabiskan waktu dengan keluarga, bergaul dengan teman, menjadi sukarelawan, berolahraga , memasak, atau melakukan berbagai hal positif lainnya. Dunia bebas media sosial sangat menyenangkan," imbau Andrew.
6. Semakin Bahagia Dan Percaya Diri
Detoks media sosial juga bermanfaat untuk mengembalikan kepercayaan diri dan kebahagiaan seseorang. Pasalnya, media sosial rentan memicu perasaan sedih dan terluka. Karena itu, terapis Kimberly Hershenson menyarankan pentingnya detoks media sosial.
"Media sosial membuat kita sering melihat foto-foto liburan, aktivitas menyenangkan, dan wajah rupawan seseorang. Ini akan memicu perbandingan yang dapat memengaruhi kepercayaan diri. Komentar kasar atau intimidasi juga dapat membuat seseorang merasa terluka, sedih, atau marah. Lakukan detoks media sosial agar Anda lebih bahagia dan percaya diri," kata Kimberly.
7. Meningkatkan Produktivitas
Pemakaian media sosial dianggap dapat mempengaruhi produktivitas seseorang. Dengan detoks media sosial Anda menjadi lebih fokus dan pekerjaan terselesaikan dengan cepat. Profesor psikologi, Joanne Cantor, Ph.D. membenarkan pendapat demikian.
"Media sosial membuat banyak waktu terbuang percuma bahkan ketika kita sedang bekerja. Kita terus tertarik untuk melihat 'suka' dan komentar terbaru kemudian membuat pekerjaan tertunda. Namun, ketika kita berhenti memeriksa media sosial, itu benar-benar meningkatkan multitasking dan apa pun yang Anda kerjakan akan selesai lebih cepat," jelas Joanne.
Itu dia 7 manfaat detoks media sosial. Semoga artikel di atas menambah keinginan sobat WowKeren untuk melakukan detoks media sosial. Sampai jumpa di artikel selanjutnya tentang tips detoks media sosial yang baik dan benar. See you!
