Kenali Gejala Duck Syndrome, Kecenderungan untuk Pura-Pura Bahagia Saat Diterpa Banyak Masalah
Pixabay/Couleur
SerbaSerbi

Duck syndrome atau sindrom bebek merupakan kondisi ketika seseorang berusaha untuk terlihat baik-baik saja meski sedang sangat tertekan. Lantas, apa saja gejalanya?

WowKeren - Duck syndrome atau sindrom bebek adalah salah satu masalah psikologis yang kerap terjadi pada remaja dan orang dewasa muda. Sindrom ini berisiko menyebabkan penderitanya mengalami kecemasan berlebih hingga depresi.

Istilah ini awalnya diciptakan untuk menggambarkan persoalan para mahasiswa di Stanford University, Amerika Serikat. Para mahasiswa tersebut terlihat sangat tenang dan baik-baik saja meski sebenarnya sedang sangat tertekan karena berbagai alasan.


Situasi ini mirip dengan perilaku bebek (duck) saat sedang berenang. Meski terlihat sangat tenang, kaki bebek berusaha keras untuk bergerak agar tubuhnya tetap mengapung di atas permukaan air.

Kondisi semacam ini terbilang cukup umum sehingga tidak hanya dialami oleh mahasiswa Stanford University. Para remaja hingga orang dewasa muda di Indonesia pun kerap mengalaminya karena sering dibebani dengan tuntutan dari lingkungan sekitar.

Jika dalam artikel sebelumnya WowKeren mengungkap sejumlah penyebab duck syndrome, kali ini tim redaksi akan menunjukkan beberapa gejalanya. Langsung saja yuk simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini!

(wk/eval)

1. Sering Merasa Kewalahan


Sering Merasa Kewalahan
Pixabay/RobinHiggins

Gejala pertama yang ditunjukkan oleh penderita duck syndrome adalah sering merasa kewalahan. Perlu dipahami bahwa mereka memiliki kecenderungan untuk berpura-pura saat merespons berbagai situasi. Dengan kata lain, mereka berusaha keras untuk terlihat baik-baik saja meski sedang berada di tengah situasi genting.

Kecenderungan ini akhirnya membuat mereka kewalahan. Sebab mereka selalu memaksakan dirinya terlihat bahagia meski sedang tertekan karena masalah tertentu.

2. Sulit Menenangkan Pikiran


Sulit Menenangkan Pikiran
Pexels/SHVETS production

Orang yang menderita sindrom bebek cenderung memiliki pikiran yang kacau meski terlihat baik-baik saja di luar. Kondisi ini terjadi karena mereka selalu menyembunyikan emosi negatif seolah tak pernah memilikinya.

Penderita duck syndrome akhirnya kesulitan untuk menenangkan pikirannya sendiri karena terus menanggung emosi negatif. Padahal emosi negatif juga perlu untuk diekspresikan agar tidak meledak sewaktu-waktu.

3. Tidak Berenergi


Tidak Berenergi
Pexels/Andrea Piacquadio

Duck syndrome juga dapat menyebabkan gejala fisik seperti tidak berenergi, lemas, susah tidur, otot menegang hingga mudah mimisan. Kondisi ini terjadi karena kalian harus mengeluarkan banyak energi dan menjadi stres saat pura-pura bahagia di depan orang lain.

Perlu diketahui bahwa tubuh juga akan merespons saat kita sedang stres sebab aktivitas listrik saraf otak ke berbagai bagian tubuh mengalami peningkatan. Kondisi ini dapat memicu berbagai gejala seperti sakit kepala, sakit dada, sakit perut, berkeringat, mual dan masih banyak lagi.

4. Sering Merasa Kesepian


Sering Merasa Kesepian
Pxhere

Penderita duck syndrome juga kerap dihantui dengan rasa bersalah dan kesepian. Karena tak ingin menampakkan kesulitannya di depan orang lain, mereka akan berusaha keras untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Mereka akhirnya merasa sangat kesepian karena tidak bisa meluapkan masalahnya dengan orang lain dan tidak memiliki tempat untuk berbagi keluh kesah. Jika terus dibiarkan, mereka akan merasa sangat bersalah pada dirinya sendiri.

5. Mudah Gugup dan Khawatir


Mudah Gugup dan Khawatir
Pexels/Andrea Piacquadio

Duck syndrome juga menimbulkan berbagai gejala kognitif karena berkaitan dengan pola pikir seseorang. Adapun gejala yang mungkin muncul adalah rasa gugup, khawatir berlebihan, susah fokus hingga menjadi pelupa.

Kondisi ini dapat terjadi karena penderita duck syndrome tidak mampu memahami diri sendiri karena terlalu mementingkan pandangan orang lain. Pada akhirnya, mereka tidak tahu bagaimana cara merespons tekanan dan menjadi sangat khawatir saat berhadapan dengan orang lain.

6. Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain


Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Pexels/SHVETS production

Orang dengan duck syndrome juga sangat suka membandingkan dirinya dengan orang lain. Mereka merasa bahwa orang lain lebih kompeten dan memiliki kehidupan yang jauh lebih sukses.

Pemikiran ini membuat mereka enggan memperlihatkan kekurangannya di depan orang lain. Mereka pun memanipulasi dirinya sendiri dengan bersikap tenang dan pura-pura bahagia untuk menutupi rasa rendah dirinya.

7. Mengalami Perubahan Perilaku


Mengalami Perubahan Perilaku
Pexels/Karolina Grabowska

Gejala terakhir yang kerap ditunjukkan oleh penderita duck syndrome adalah adanya perubahan perilaku dan kebiasaan. Hal ini terjadi karena kecenderungan memanipulasi diri sendiri dapat menyebabkan stres.

Stres berkepanjangan dapat menimbulkan perubahan perilaku seperti jam tidur jadi tak menentu hingga kehilangan selera makan. Beberapa orang bahkan "melampiaskan dirinya dengan" merokok dan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan.

Nah itu dia tujuh gejala duck syndrome yang perlu kita antisipasi. Tetap di sini ya, karena tim redaksi akan menunjukkan berbagai cara mengatasi duck syndrome dalam artikel berikutnya.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait