Jangan Main Hakim Sendiri, Ini 7 Cara Hadapi Pelaku Pelecehan Seksual di Instansi Pendidikan
Pexels/Thirdman
SerbaSerbi

Dalam artikel kali ini, tim redaksi akan menunjukkan beberapa cara menyikapi pelaku pelecehan seksual di instansi pendidikan. Hal ini penting diketahui agar kita tidak main hakim sendiri.

WowKeren - Dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di Universitas Gunadarma sedang ramai dibahas. Pasalnya, sejumlah mahasiswa justru main hakim sendiri untuk menghukum pelaku pelecehan seksual.

Kasus ini sendiri bermula ketika korban mengungkap kejadian tidak menyenangkan yang dialaminya pada 2 Desember lalu. Cerita korban ini menyulut kemarahan sejumlah mahasiswa.

Para mahasiswa itu bahkan bertindak terlalu jauh untuk menghukum pelaku. Mereka mengikat pelaku di pohon, menelanjangi, memaki-maki, mencekoki dengan air seni hingga menyundutnya dengan rokok.


Perbuatan pelaku memang tidak dibenarkan, namun cara para mahasiswa membela korban juga salah. Karena itulah kasus ini akhirnya menjadi perbincangan luas di kalangan masyarakat.

Berkaca dari kasus di atas, perbuatan main hakim sendiri hanya akan mendatangkan banyak dampak buruk. Alih-alih mengedepankan emosi dan amarah, kita perlu berpikir dengan kepala dingin saat mendengar, menyaksikan atau mengalami kasus serupa.

Karena alasan itu, tim redaksi WowKeren telah merangkum beberapa cara menyikapi pelaku pelecehan seksual di instansi pendidikan. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini:

(wk/eval)

1. Selamatkan Diri Terlebih Dahulu


Selamatkan Diri Terlebih Dahulu
Pexels/Min An

Sebagai korban, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menyelamatkan diri terlebih dahulu. Kerahkan tenaga Anda untuk melawan pelaku, dan bila perlu serang bagian sensitif mereka sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.

Setelah itu usahakan untuk menenangkan diri agar bisa berpikir jernih sebelum melangkah ke arah selanjutnya. Jangan pernah merasa bersalah karena korban kekerasan seksual adalah orang yang paling dirugikan.

2. Mencari Dukungan


Mencari Dukungan
Pexels/Max Fischer

Mengalami pelecehan seksual adalah sesuatu yang traumatis dan tak sedikit korban yang merasa malu karenanya. Oleh sebab itu, banyak dari mereka yang memilih bungkam dan menahan penderitaannya sendiri. Hal ini sebaiknya dihindari karena memendam masalah hanya akan memperburuk keadaan.

Berusahalah terbuka dan ceritakan kejadian ini pada orang terdekat atau mereka yang bisa Anda percaya. Dengan mencari dukungan, beban di pundak Anda akan berkurang. Anda tak lagi merasa sendirian dan mereka bisa membantu mencari solusi terbaik.

3. Amankan Bukti


Amankan Bukti
Pexels/cottonbro studio

Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah mengamankan barang bukti pelecehan seksual. Seperti foto, rekaman video, riwayat percakapan hingga pakaian.

Selain bukti, Anda juga bisa meminta kesaksian orang-orang yang mengetahui kejadian tersebut. Bukti maupun saksi akan sangat membantu Anda saat membawa kasus ini ke tahap berikutnya.

4. Tidak Main Hakim Sendiri


Tidak Main Hakim Sendiri
Pexels/Pixabay

Jangan pernah main hakim sendiri meski geram dengan pelaku pelecehan seksual. Main hakim sendiri sama dengan melakukan tindak kejahatan. Alih-alih membuat pelaku jera, aksi ini justru akan mendatangkan banyak dampak buruk seperti memicu kejahatan lainnya hingga merugikan orang lain.

Dalam banyak kasus, tindakan main hakim sendiri bahkan bisa menghilangkan nyawa orang lain. Para pelakunya pun berisiko terancam hukuman penjara. Aksi sejumlah oknum mahasiswa Universitas Gunadarma adalah contoh nyata mengapa tindakan ini tak bisa dibenarkan.

5. Melaporkan Pelecehan Seksual pada Pihak Kampus atau Sekolah


Melaporkan Pelecehan Seksual pada Pihak Kampus atau Sekolah
Pexels/RODNAE Productions

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghukum pelaku pelecehan seksual di instansi pendidikan. Salah satunya adalah melaporkan mereka ke pihak kampus atau sekolah.

Anda bisa menemui dosen, guru maupun tenaga pendidik lainnya yang bisa dipercaya. Kampus atau sekolah yang benar akan menangani masalah ini dengan adil dan memberikan hukuman setimpal pada pelaku.

6. Meminta Perlindungan ke Lembaga Terkait


Meminta Perlindungan ke Lembaga Terkait
Pexels/EKATERINA BOLOVTSOVA

Jika merasa tidak puas dengan putusan kampus atau sekolah, Anda juga bisa mencari perlindungan dari lembaga terkait. Mulai dari Komnas HAM, Komnas Perempuan, SAPA 129 hingga LPSK.

Untuk Komnas HAM, Anda bisa mengajukan pengaduan online ke https://pengaduan.komnasham.go.id/id/ atau menghubungi 08111129129 via telepon. Untuk Komnas Perempuan, Anda bisa melapor ke media sosial resmi mereka atau mengirim email pengaduan ke [email protected].

Anda juga bisa melaporkan pelecehan seksual ke SAPA 129 yang merupakan call center Sahabat Perempuan dan Anak. Selain itu, menghubungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK juga bisa Anda pertimbangkan sebagai opsi berikutnya.

7. Lapor Polisi


Lapor Polisi
Pexels/RODNAE Productions

Cara terakhir yang WowKeren paparkan di sini adalah lapor polisi. Ini adalah salah satu cara paling ampuh untuk menghukum pelaku pelecehan seksual. Apalagi, kantor polisi mudah ditemukan di mana saja.

Namun, Anda harus meminta pendampingan hukum atau pihak terpercaya sebelum lapor ke polisi. Seperti pengacara, tenaga pendidik atau petugas dari Komnas HAM dan Komnas Perempuan. Dengan begitu, posisi Anda sebagai korban dan pelapor akan lebih kuat.

Itu dia tujuh cara menyikapi pelaku pelecehan seksual di instansi pendidikan. Lakukan ketujuh cara di atas dengan benar agar pelaku bisa mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait