Vincent Rompies mengungkap permintaan maaf usai muncul perdana pasca 2 bulan vakum sebagai host. Ia juga sempat membahas kondisi ekonominya karena absen kerja setelah sang putra terseret kasus hukum.
- Ria Susilo Wardhani
- Sabtu, 06 April 2024 - 13:05 WIB
WowKeren - Vincent Rompies harus menanggung akibat usai sang putra sulung terseret kasus dugaan bullying di sekolah elit. Vincent sempat vakum 2 bulan dari pekerjaan hingga akhirnya kembali muncul perdana pada 5 April lalu.
"Ya makasih semuanya," kata Vincent di acara "Ramadan Bareng Vindes". "Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas semua hal yang terjadi beberapa bulan ini."
Sahabat Desta itu mengungkap jika dirinya 2 bulan absen dari pekerjaan. Hal ini tak urung membuat Vincent curhat soal kondisi keuangannya.
"Saya 2 bulan di rumah lho. Saya nggak ngirim THR, nggak punya duit," kata Vincent. "Orang-orang ngirimin hampers, saya mau ngirimin hampers apa, nggak ada duit."
"Semuanya mengharapkan Vincent bisa bergabung di sini," kata Desta. "Iya. Bang Vincent manglingin sekarang, kayak Bang Caca Handika," ujar Boiyen mencoba mencairkan suasana lantaran Vincent terlihat mellow. "Ih lucu, dari kemarin ke mana aja," kata Vincent. "Kayak ada yang kurang bang," ujar Boiyen yang merindukan sosok Vincent.
"Pak Vincent sehat-sehat terus, kita selalu ada buat bapak," kata Indra Jegel. "Sekali lagi saya mengucap terima kasih, sekali lagi saya mohon maaf atas semua yang terjadi. Terima kasih buat para sponsor," seru Vincent.
Sebelumnya, putra Vincent berinisial L terseret kasus dugaan bullying. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi membeberkan nasib anak Vincent dalam kasus tersebut.
Rupanya, L tak termasuk dalam 4 tersangka yang diumumkan polisi. Di sisi lain, polisi juga membeberkan jika ada sejumlah anak yang berstatus sebagai ABH atau Anak Berkonflik dengan Hukum. Meski tak menyebut nama, kuat dugaan jika L menjadi salah satu anak yang berstatus ABH. Sejauh ini belum diketahui hukuman apa yang diterima L. Vincent juga tak buka suara terkait nasib putranya tersebut.
(wk/riaw)
