"Cinta Dimulut Senjata", lagu penuh gairah yang dibawakan oleh Jamal Mirdad, melukiskan kisah cinta yang tak tergoyahkan, bahkan di hadapan bahaya. Lirik lagu yang menyentuh itu mengungkapkan pengorbanan tanpa pamrih sang penyanyi, yang rela menerima segala kesulitan demi wanita tercinta. Dari menghadapi penghinaan hingga taruhan nyawa, sang penyanyi membuktikan cinta yang menggebu-gebu dan tekadnya yang tak tergoyahkan untuk bersama orang yang dicintainya selamanya.
Cinta Dimulut Senjata Lyrics
Jamal Mirdad
jangankan melati kau rujam di dada
di mulut sendapanpun aku terima
asal jangan sekali engkau merajuk
hatiku kini akan merana
apalagi karena dia kau menuduh
bersumpah mati pun aku mau
jangankan melati kau rujam di dada
di mulut sendapanpun aku terima
kurasa kau mengerti
betapa sulitnya kudapatkan dirimu
segala hinaan
segala cacian
sakit sakit ujiannya
kupinta kau sadari
betapa syukurnya kudapatkan cintamu
semua hinaan
semua cacian
kini tiba gantian
selamanya bersamamu kasihku
jangankan melati kau rujam di dada
di mulut sendapanpun aku terima
kurasa kau mengerti
betapa sulitnya kudapatkan cintamu
segala hinaan
segala cacian
sakit sakit ujiannya
kupinta kau sadari
betapa syukurnya kudapatkan cintamu
semua hinaan
semua cacian
kini tiba gantian
selamanya bersamamu kasihku
jangankan melati kau rujam di dada
di mulut sendapanpun aku terima
di mulut sendapanpun aku terima
asal jangan sekali engkau merajuk
hatiku kini akan merana
apalagi karena dia kau menuduh
bersumpah mati pun aku mau
jangankan melati kau rujam di dada
di mulut sendapanpun aku terima
kurasa kau mengerti
betapa sulitnya kudapatkan dirimu
segala hinaan
segala cacian
sakit sakit ujiannya
kupinta kau sadari
betapa syukurnya kudapatkan cintamu
semua hinaan
semua cacian
kini tiba gantian
selamanya bersamamu kasihku
jangankan melati kau rujam di dada
di mulut sendapanpun aku terima
kurasa kau mengerti
betapa sulitnya kudapatkan cintamu
segala hinaan
segala cacian
sakit sakit ujiannya
kupinta kau sadari
betapa syukurnya kudapatkan cintamu
semua hinaan
semua cacian
kini tiba gantian
selamanya bersamamu kasihku
jangankan melati kau rujam di dada
di mulut sendapanpun aku terima
