"Dogma", sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Pas Band, menjadi refleksi atas kehidupan yang membelenggu masyarakat dalam dogma dan aturan yang mengakar. Lagu ini mengkritisi keharusan untuk selalu patuh dan mengikuti tanpa memahami alasan di baliknya. Sang penyanyi menyuarakan kekecewaannya terhadap sistem yang menghalangi kebebasan berekspresi dan menjadi diri sendiri. Dengan lirik yang menohok, "Dogma" mengundang pendengar untuk mempertanyakan status quo dan memperjuangkan aspirasi mereka sendiri.
Dogma Lyrics
Pas Band
Kita hidup terpaku dogmatis dogmatis usang yang janggal
Tanpa pernah dapat penjelasan kenapa jadi sebuah aturan
Kita selalu jawab "iya..!"
Kita tercetak jadi penjilat
Biarkanlah mimpimu pergi, singkirkanlah
Ku berlari bawa semua ungkapan dari mimpi ini
Ku berlari bawa semua kepusingan lelah dan frustasi
Bukan itu yang aku inginkan
Keinginan ngomong tak ada seorangpun yang mau menghargai
Kita tidak pernah diberi kebebasan jadi diri sendiri
Kita terpaksa jawab "iya..!"
Kita dirangsang jadi penjilat
Biarkanlah mimpimu pergi, singkirkanlah
Ku berlari bawa semua ungkapan dari mimpi ini
Ku berlari bawa semua kepusingan lelah dan frustasi
Bukan itu yang aku inginkan
Tanpa pernah dapat penjelasan kenapa jadi sebuah aturan
Kita selalu jawab "iya..!"
Kita tercetak jadi penjilat
Biarkanlah mimpimu pergi, singkirkanlah
Ku berlari bawa semua ungkapan dari mimpi ini
Ku berlari bawa semua kepusingan lelah dan frustasi
Bukan itu yang aku inginkan
Keinginan ngomong tak ada seorangpun yang mau menghargai
Kita tidak pernah diberi kebebasan jadi diri sendiri
Kita terpaksa jawab "iya..!"
Kita dirangsang jadi penjilat
Biarkanlah mimpimu pergi, singkirkanlah
Ku berlari bawa semua ungkapan dari mimpi ini
Ku berlari bawa semua kepusingan lelah dan frustasi
Bukan itu yang aku inginkan
