Nasional

Sandiaga menerima sejumlah penolakan dalam agenda kampanyenya di beberapa kota, namun ia membantah sudah ditolak di Labuan Bajo.

• Silmi Amalia Fidareni
• Kamis, 28 Februari 2019 - 11:09 WIB

WowKeren - Kabar mengenai penolakan dalam kampanye yang dilakukan Wakil Presiden Indonesia nomor urut 02, Sandiaga Uno, masih terus dibahas. Pasalnya, penolakan-penolakan yang terjadi pada Sandiaga tak hanya berlangsung satu dua kali.

Terbaru, Sandiaga dikabarkan ditolak hingga diteriaki saat melakukan kampanye di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT). Keributan dalam kampanye yang berlangsung pada Selasa (26/2) tersebut dibantah Sandiaga sebagai sebuah penolakan.

Berdasarkan keterangan Sandiaga, kejadian dirinya diteriaki dan seolah ditolak kampanye itu hanya sebuah salah paham. Pada saat itu, seorang pedagang bernama Kornelis disebut marah lantaran banyak pendukung Sandiaga menutup dan menginjak dagangannya.

"Biasalah relawan kan berebut. Ada yang model-model gini kan," terang Sandiaga di kawasan Bulungan, Jakarta, pada Rabu (27/2). "Ada yang naik-naik ke atas, terus penjaga tokonya marah. Ada yang diinjek-injek ikannya, ada yang disuruh turun."

Meski sempat marah, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengakui jika izin sudah dikantongi kembali dari Kornelis. "Lalu saya sampaikan, boleh kita lanjutkan di sini? boleh, boleh," cerita Sandiaga menirukan jawaban Kornelis.

Pasangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 ini lantas menegaskan jika banyak pendukungnya memang kerap berlaku antusias. Iapun lantas meminta maaf dan menyampaikan izin kepada Kornelis untuk melanjutkan kampanye di daerah yang sama.

"Karena setiap ke pasar itu semua ada yang antusias ingin salaman dan sebagainya, dalam antusiasmenya itu barang dagangan tidak sengaja terinjak dan terjatuh. Saya sampaikan minta maaf," jelas Sandiaga. "Maaf boleh saya melanjutkan. Beliau menyampaikan silakan-silakan. Jadi bukan penolakan? Saya sih melihatnya bukan penolakan."

Viral kabar Sandiaga diteriaki dan ditolak di Labuan Bajo ini berawal dari sebuah video yang merekam kericuhan di lokasi kampanye. Dalam video tersebut, terlihat seorang pedagang yang marah-marah saat Sandiaga Uno berkampanye di lokasi jualannya.