Prabowo Kritik Kebijakan Jokowi: 3/4 Wilayah Indonesia Adalah Laut Tapi Masih Impor Garam
Nasional

Capres 02 Prabowo Subianto menyoroti kebijakan Presiden Jokowi yang terus mengimpor garam sebab hal ini dinilai sangat merugikan para petani garam di Tanah Air.

WowKeren - Tak sedikit kebijakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang mendapat sorotan dari calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Salah satunya mengenai kebijakan mengimpor garam.

Menurut Prabowo, kebijakan tersebut harusnya tak perlu dilakukan. Sebab, Indonesia sendiri harusnya bisa mencukupi kebutuhan garam dalam negeri. Alasannya, negara ini sebagian besar wilayahnya berupa lautan sehingga tentunya bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan produksi garam.

Ironisnya, para elite negara justru dengan santainya mengizinkan impor garam. Padahal, hal ini dinilai Prabowo sangat merugikan para petani dalam negeri.

"Elite kita sekarang dengan tenang, dengan berani, mengizinkan impor garam," kata Prabowo di depan para anggota Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus Indonesia (GERAAAK) di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (5/4). "Negara yang 3/4 air laut, yang baru kita nyanyi tadi, Indonesia tanah airku, tapi impor garam. Mengorbankan petani-petani garam kita."


Oleh sebab itu, ia sangat heran melihat jika ada pihak-pihak yang mengatakan bahwa perekonomian di era Jokowi sudah membaik. Padahal, sejumlah impor yang seharusnya bisa dipenuhi sendiri dengan memanfaatkan produksi dalam negeri justru didatangkan dari luar. Tak hanya garam, Indonesia disebut Prabowo juga mengimpor gula.

"Pada saat petani tebu panen, impor gula rafinasi (kristal putih) dari luar," ujar Prabowo. "Satu per satu saya tidak akan ulangi, petani dikorbankan, produsen-produsen, nelayan kita, dikorbankan."

Prabowo juga pernah menyoroti kebocoran anggaran negara. Menurutnya, kebocoran anggaran negara mencapai Rp 1.000 triliun. Sayangnya, pernyataan Prabowo justru banyak diprotes dan diejek oleh para elite pemerintah. "Bukan dibantah, bukan disanggah. Diejek, dihina, memang ada sebagian elite kerjanya menghina dan mengejek," tutur Prabowo.

Ia yakin bahwa apa yang dikatakannya tidak salah. Sebab, baru-baru ini seorang pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) justru mengatakan bahwa kebocoran anggaran negara jumlahnya mencapai Rp 2.000 triliun.

"Saya bersyukur, alhamdulillah," ujar Prabowo. "Dua hari lalu kalau tidak salah, salah satu pimpinan KPK mengatakan bahwa sebenarnya kebocoran yang dihitung KPK Rp 2.000 triliun."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait