Fadli menilai masih banyak isu yang perlu diperhatikan pemerintah ketimbang permasalahan radikalisme. Menurutnya reputasi kabinet justru akan melemah apabila isu radikalisme terus menjadi sorotan.
- Elvariza Opita
- Rabu, 30 Oktober 2019 - 13:06 WIB
WowKeren - Lama tak terdengar suaranya, kini mantan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon kembali angkat bicara. Dalam pernyataan terbarunya, Fadli mengomentari perihal isu yang diangkat oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo selama lima tahun ke depan.
Seperti diketahui, Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin tampaknya serius ingin menumpas masalah radikalisme yang belakangan menjadi musuh utama Indonesia. Hal ini terbukti dari Jokowi yang menunjuk Jenderal (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu pun mengingatkan agar pemerintah tak melulu fokus pada isu radikalisme. Sebab baginya masih ada berbagai hal penting yang harus mendapat perhatian pemerintah.
Pernyataan ini Fadli sampaikan ketika dirinya menjadi salah satu narasumber di program televisi "Indonesia Lawyers Club" di channel TV One. Mengambil tema #ILCMenangisDanTertawa, acara yang dipandu Karni Ilyas itu tayang pada Selasa (29/10).
Awalnya Fadli sempat memuji susunan Kabinet Indonesia Maju yang telah dilantik oleh Presiden Jokowi pada Rabu (23/10) lalu. Menurutnya kabinet yang sedianya mendampingi pemerintahan Jokowi hingga 2024 mendatang itu sudah seimbang, sebab diisi oleh berbagai kalangan.
"Saya senang sekali kabinet ini ada satu kemajuan," ujar Fadli, dilansir dari laman Suara. "Tadinya 'Kabinet Kerja', (Kabinet) Indonesia Kerja, menjadi 'Kabinet Indonesia Maju'."
Namun demikian, Fadli menilai jajaran kabinet periode ini terlalu "didoktrin" dengan isu radikalisme. Ia pun menyarankan agar isu itu tak melulu disoroti atau berujung pada pelemahan reputasi. Saat itulah ia sempat berseloroh, menyebut kabinet bentukan Jokowi sebagai 'Kabinet Indonesia Mundur'.
"Tetapi saran saya, jangan kita terjebak isu radikalisme sebagai isu utama," tuturnya. "Karena itu akan membuat kabinet ini bisa menjadi 'Kabinet Indonesia Mundur'."
Lebih lanjut, Fadli pun menyarankan agar pemerintah lebih fokus memprediksi tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depannya. Termasuk salah satu di antaranya adalah sektor ekonomi, yang mana sejatinya dialami oleh hampir semua negara di penjuru dunia.
"Tantangan-tantangan itu adalah terutama di bidang ekonomi," ungkapnya. "Persoalan ketenagakerjaan, lapangan kerja, ketimpangan, kemiskinan, pertumbuhan yang ala kadarnya."
Tak hanya soal ekonomi, Fadli pun turut menyoroti perihal Sumber Daya Manusia (SDM) di Tanah Air. Menurutnya sektor SDM di Indonesia masih memerlukan berbagai peningkatan.
"Termasuk juga persoalan yang dihadapi soal stunting dan sebagainya," pungkasnya. "Jadi target terhadap sumber daya manusia saya kira sangat penting."
(wk/elva)
