Masinton PDIP Salahkan Novel Yudi Harahap Soal Sprinlidik Bocor, Cuma Nama Abal-Abal?
Nasional

Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengaku menerima sprinlidik dari seseorang bernama Novel Yudi Harahap, nama yang diklaim KPK sangat asing bagi mereka. Alhasil isu bahwa nama itu hanya akal-akalan pun berkembang.

WowKeren - Kasus suap yang menyeret eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan PDIP terus bergulir panas. Belitan kasus pun semakin rumit lantaran KPK dianggap tak berdaya melawan PDIP sebagai "target".

Bahkan kekinian KPK justru terancam dilaporkan ke Dewan Pengawas lantaran dianggap menyalahi peraturan yang ada. Hal ini merujuk pada penyidik yang masih menggunakan surat dan mekanisme sesuai UU KPK sebelum direvisi.

Menariknya, hal ini terungkap usai salah satu politikus PDIP, Masinton Pasaribu, membawa surat perintah penyelidikan alias sprinlidik. Bahkan sprinlidik itu sempat ia tunjukkan di hadapan media.

Tindakan Masinton ini jelas menjadi misteri baru, karena sprinlidik merupakan berkas yang sangat rahasia. Menanggapi hal tersebut, Masinton pun angkat bicara menjelaskan darimana asalnya ia memperoleh dokumen rahasia tersebut.

Menurut pengakuannya, pada Selasa (14/1) kemarin, seorang pria bernama Novel Yudi Harahap menghampirinya di Gedung DPR RI. Saat itulah Novel memberikan map, yang diakui sebagai berkas pengaduan masyarakat kepada Komisi III DPR RI, kepada Masinton. Usai menyerahkan map, Novel pun langsung berlalu.


"Pada saat saya buka, map tersebut berisi selembar kertas yang bertuliskan surat perintah penyelidikan KPK dengan nomor 146/01/12/2019," ujar Masinton, Kamis (16/1). "Tertanggal 20 Desember 2019 yang ditandatangani Ketua KPK Agus Rahardjo."

Munculnya nama Novel Yudi Harahap serta adanya sprinlidik yang sampai bocor ke pihak eksternal itu pun langsung ditanggapi oleh KPK. Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri, mempertanyakan keaslian sprinlidik tersebut.

"Kami tegaskan ketika KPK menjalankan tugas dibekali dengan surat tugas namun tidak pernah diberikan ke pihak mana pun yang tidak berkepentingan langsung terkait proses penyelidikan tersebut," jelas Ali, dilansir Detik News. "Kita tidak mengetahui isi kemudian apakah itu asli atau tidak yang ditunjukkan Pak Masinton tersebut secara subtansinya."

Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap, ikut memberikan pendapatnya. Yudi mengaku, selama belasan tahun ia bekerja di KPK, tak pernah sekalipun ia mengenal sosok bernama sangat mirip dengannya.

Namun Yudi memastikan bukan dirinya lah yang dimaksud oleh Masinton. Sebab sejak Senin (13/1) kemarin Yudi mengaku tengah berada di luar kota.

"Saya pastikan bukan saya yang dimaksud," tegas Yudi. "(Tapi) apabila keterangan saya dibutuhkan oleh Dewas KPK untuk dikonfrontir dengan Bang Masinton, saya bersedia."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru