Bagi kalian yang baru pertama kali akan memakainya, kalian perlu berhati-hati. Pasalnya, cara pakai retinol yang kurang tepat dapat berisiko membuat kulit menjadi kering dan iritasi.
- Putri Stevania
- Jumat, 10 Juli 2020 - 14:26 WIB
WowKeren - Jika kalian pencinta skincare, kalian pasti sudah enggak asing dengan kandungan retinol. Retinol atau retinoid adalah senyawa aktif yang terkandung dalam skincare seperti serum atau essence. Banyak orang yang percaya bahwa retinol bisa bikin wajah jadi cerah, bersih, dan berseri.
Dikutip dari laman Harvard Medical School, retinol atau retinoid adalah zat yang terbuat dari vitamin A. Retinol awalnya digunakan sebagai obat jerawat pada tahun 1970-an. Akan tetapi para peneliti menemukan manfaat retinol lainnya, salah satunya untuk mencegah penuaan.
Namun bagi kalian yang baru pertama kali akan memakainya, kalian perlu berhati-hati. Pasalnya, cara pakai retinol yang kurang tepat dapat berisiko membuat kulit menjadi kering dan iritasi. Untuk itu, berikut tim WowKeren rangkum 8 tips menggunakan retinol aman tanpa iritasi. Yuk disimak!
(wk/putr)1. Pahami Jenis-jenis Retinol Dan Kegunaannya
Sebelum menggunakan retinol kalian wajib mengetahui dan memahami apa itu retinol. Retinol merupakan turunan dari senyawa retinoid dengan potensi terkecil juga teraman sehingga banyak ditemukan di dalam kandungan perawatan kulit. Senyawa yang juga turunan dari vitamin A ini diklaim mempunyai cara kerja merangsang pergantian sel di kulit.
Selain itu, retinol juga dapat meningkatkan produksi kolagen pada kulit. Sedangkan Retin-A atau tretinoin atau biasa juga disebut asam retinoat merupakan kandungan yang lebih keras apabila dibandingkan dengan retinol.
2. Pilih Retinol Dengan Dosis Rendah Dahulu
Sebagai permulaan, kalian dapat mencari produk skin care anti-aging dengan kandungan retinyl propionate. Kandungan ini merupakan turunan dari retinol yang jauh lebih ringan di kulit jika dibandingkan dengan retinol murni, sehingga lebih ‘bersahabat’ untuk kulit sensitif.
Biasanya, setiap produk perawatan kulit sudah mempunyai kandungan dengan takaran yang tepat untuk kulit wajah. Namun, tidak ada salahnya kalian pun mengetahui berapa takaran retinol yang dibutuhkan untuk kulit. Dalam sebuah produk, dosis retinol mempunyai konsentrasi sekitar 0.1% hingga 1%. Dosis tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing kulit.
3. Latih Kulit Terlebih Dahulu
Jika kalian memiliki kulit sensitif, cobalah untuk melakukan aplikasi kontak singkat terlebih dahulu. Aplikasi kontak singkat adalah teknik dimana kalian mengoleskan produk skin care dengan retinol ke kulit, lalu diamkan selama beberapa menit sebelum membilasnya dengan air. Teknik ini dipercaya dapat membantu proses pengenalan kulit kalian terhadap retinol.
Selain itu jangan gunakan retinol dengan berlebihan. Jangan gunakan entah itu terlalu dalam jumlah yang terlalu banyak, terlalu sering, atau menggunakan konsentrasi retinol yang terlalu tinggi. Sebaliknya, cara pakai retinol yang tepat harus dimulai dari konsentrasi yang rendah.
4. Padukan Retinol Dengan Pelembab
Memasukkan retinol ke dalam rutinitas perawatan kulit dengan menggunakan pelembap sangat tidak direkomendasikan oleh para ahli dermatologi. Tanpa adanya lapisan hidrasi dari pelembap, risiko sensitivitas akan menjadi lebih tinggi. Shari Marchbein, seorang ahli dermatologi, menyarankan agar pemilik kulit sensitif menggunakan retinol dengan "teknik sandwich".
Kalian bisa menggunakan produk skin care routine terlebih dahulu seperti biasa, lalu menggunakan krim retinol, dan mengaplikasikan pelembap dalam jumlah agak banyak untuk mengunci semua kandungan pada kulit. Menurut Marchbein, lapisan pelembap ini tidak mengurangi kemanjuran dari retinol, tetapi sebaliknya meningkatkan tolerabilitas kulit untuk menerima kandungan retinol.
5. Pahami Bahan Yang Tidak Boleh DIgunakan Bersama Retinol
Cara pakai retinol selanjutnya yang perlu kalian perhatikan yakni ketika hendak mencampurkannya dengan bahan skin care lainnya. Produk yang mengandung retinol tidak dianjurkan untuk digunakan berbarengan dengan produk eksfoliasi, maupun produk yang mengandung benzoil peroksida.
Contoh kandungan di dalam produk eksfoliasi yaitu alpha hydroxy acid (AHA) dan beta hydroxy acid (BHA). Bukan tanpa alasan, ini karena campuran dari retinol dengan ketiga kandungan skin care tersebut berisiko membuat kulit menjadi kering, mengelupas, dan iritasi. Solusinya, kalian bisa menggunakan retinol di waktu yang berbeda dengan AHA, BHA, dan benzoil peroksida.
6. Gunakan Pada Malam Hari Saja
Produk yang mengandung retinol biasanya dikemas dalam botol berwarna gelap. Kemasan berwarna gelap berguna untuk menjaga agar kualitas retinol tidak rusak, terlebih ketika terpapar sinar matahari. Pasalnya, kebanyakan retinol adalah photolabile.
Artinya, kandungan ini bisa pecah atau rusak ketika terkena sinar matahari langsung. Atas dasar ini juga, produk retinol lebih dianjurkan untuk digunakan di malam hari, dan sebaiknya tidak dipakai pada pagi hari. Sebenarnya kalian mungkin diperbolehkan untuk menggunakan retinol di pagi hari, asalkan mengoleskan sunscreen setelahnya ya.
7. Pilih Retinol Dengan Bentuk Krim
Produk skin care dengan kandungan retinol yang disarankan bagi para pemilik kulit sensitif adalah yang memiliki kandungan konsentrasi rendah. Konsentrasi rendah ini idealnya sekitar 0,05 persen.
Menurut Sejal Shah, ahli dermatologi dan pendiri Smarter Skin Dermatology, kandungan retinol dalam produk skin care bertekstur krim lebih aman bagi kulit sensitif dibandingkan serum yang cenderung lebih terkonsentrasi. Selain itu retinol yang berbentuk serum akan menyerap jauh lebih dalam dari krim sehingga makin menambah potensi iritasi jika tak cocok.
8. Jangan Digunakan Ketika Sedang Hamil
Produk skin care sebelum kalian hamil biasanya akan berbeda dengan saat Anda sedang hamil. Salah satunya termasuk produk yang mengandung retinol untuk ibu hamil. Untuk sementara waktu, sebaiknya hentikan pemakaian retinol sampai Anda melahirkan.
Jika terus digunakan selama kehamilan, ditakutkan retinol berisiko mengganggu tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Bahkan, bayi bisa saja mengalami cacat apabila cara ibu pakai retinol tidak sesuai aturan alias terlalu banyak saat hamil.
