Armand Maulana Ungkap Pengalaman Jadi 'Korban' Fanatisme Fans Musisi Lain
Instagram/armandmaulana04
Musik

Armand Maulana berbagi cerita mengenai pengalaman menghadapi fanatisme penggemar. Armand Maulana bersama band Gigi rupanya pernah mengalami hal tak terduga saat manggung.

WowKeren - Fans atau penggemar menjadi salah satu bagian penting dalam suatu ekosistem di dunia hiburan. Salah satunya bagi para musisi. Armand Maulana dan Gigi rupanya punya pengalaman menegangkan terkait dengan fans fanatik dari musisi lain.

Armand pun mengungkap aksi fanatisme para Slankers yang pernah dialaminya ketika manggung. Hal itu terjadi di tahun 90-an, dimana Slank menjadi salah satu band dengan basis fans terbesar di Indonesia. Armand rupanya sempat mengalami perlakuan kurang menyenangkan dari para Slankers.

Kala itu, Gigi tengah manggung bersama Slank dan Ari Lasso. Ketika Gigi hendak tampil, ketua dari Slankers yang hadir meminta agar kelompoknya itu duduk dan tak ikut meramaikan aksi panggung Gigi.

"Kalau gue di tahun 90 sudah nggak era seperti itu (bentrok musik rock dan dangdut). Kalau era fanatisme iya, pasti," beber Armand Maulana saat ditemui di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (6/1) dilansir dari Detik.com.


"Kayak misalkan Slankers, kan gue tur tuh bertiga, sama Ari Lasso, Gigi, Slank. Wah itu ibarat Persija-lah, 'ape nih, siapa nih Gigi?' Waktu itu di kota mana gitu. Si ketua Slankers-nya itu bilang 'duduk duduk!' nggak ada yang boleh diri pas GIGI main. Disuruh duduk tuh, satu lapangan bola gitu pada takut," lanjutnya.

Melihat hal itu, Gigi, Ari Lasso, dan Slank yang ada di sana hanya bisa tertawa heran. "Ya ketawa-ketawa saja dulu. Malah ngetawain, 'ini apaan sih?'," tutur Armand Maulana.

Aksi fanatisme ternyata tak hanya dilakukan Slankers saja. Tapi Oi yang merupakan penggemar Iwan Fals, juga pernah melakukan hal serupa. Bahkan, Armand menilai dahulu Oi lebih radikal.

Tapi untungnya perlahan aksi fanatisme itu mulai pudar. Salah satu penyebabnya adalah munculnya acara-acara musik di televisi.

"Dihancurkannya itu sama 'Inbox', 'Dahsyat' gitu. Nah itu setiap hari 'Inbox', 'Dahsyat' itu ada di televisi. Ketika itu Slankers dan Oi, ya tapi Oi itu lebih radikal sih. Tapi Slankers itu karena mungkin dicekokin setiap hari kali ya kayak Dahsyat, Inbox gitu ya ada (musik) dangdutlah, poplah, segala macam gitu nah mereka tuh jadi bias gitu," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait