Kerap Menyerang Milenial, Kenali Tanda-Tanda Kamu Terkena Gaslighting
Pixabay
SerbaSerbi

Sering tak disadari, gaslighting dianggap berbahaya bila tak segera ditangani. Bila Anda merasakan 7 Tanda berikut, kemungkinan Anda telah menjadi korban gaslighting.

WowKeren - Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang dilakukan untuk mengontrol dan membuat korbannya kehilangan kepercayaan diri. Kemunculan gaslighting dipicu karena hubungan yang tak lagi sehat.

Umumnya, gaslighting kerap menyerang milenial. Karena itu, WowKeren telah mengulas pengertian dan ciri-ciri pelaku gaslighting yang harus diwaspadai anak muda di artikel sebelumnya.


Seorang psikolog sekaligus dosen University of Manchester, Saul Mcleod, PhD berpendapat bahwa gaslighting bisa sangat berbahaya. Bila tak segera diatasi, gaslighting dapat merusak kesehatan mental bahkan memicu keinginan bunuh diri.

"Gaslighting tidak mudah untuk dideteksi dengan segera. Bila terjadi berkepanjangan, gaslighting dapat membebani kesehatan mental, menyebabkan kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya termasuk pikiran untuk bunuh diri," kata Saul Mcleod, PhD.

Karena itu, WowKeren akan mengulas tanda-tanda seseorang menjadi korban gaslighting. Semoga artikel kali ini dapat membantu sobat WowKeren menyadari apakah benar Anda tengah menjadi korban gaslighting. Tak perlu menunggu lama, yuk simak ulasannya di bawah ini.

(wk/Sisi)

1. Sering Meminta Maaf


Sering Meminta Maaf
Pixabay

Korban gaslighting cenderung menjadi pihak yang selalu mengalah. Mereka sering meminta maaf meski tak melakukan kesalahan. Hal itu dilakukan demi mengurangi perdebatan. Pandangan demikian dibenarkan oleh Psikolog lulusan University of Florida, Ana De La Cruz.

"Adanya dorongan untuk meminta maaf sepanjang waktu. Anda kerap meminta maaf meski sekalipun tak melakukan kesalahan. Korban bahkan tak mengerti alasan mereka meminta maaf," ujar Ana De La Cruz.

2. Frustasi dan Cemas Berkepanjangan


Frustasi dan Cemas Berkepanjangan
Pixnio

Pelaku gaslighting sering membuat korbannya merasa frustasi berkepanjangan. Target gaslighting akan terus mencemaskan perilaku atau perkataan pelaku tentang korban. Kondisi ini kemudian membuat korban merasa putus asa. Hal itu benarkan oleh Direktur Asosiasi Yale Center for Emotional Intelligence sekaligus penulis "The Gaslight Effect", Robin Stern, PhD.

"Sering merasa putus asa, frustasi dan cemas berkepanjangan. Perasaan ini cenderung datang dari apa yang dikatakan atau disiratkan orang lain tentang perilaku Anda," Robin Stern, PhD.

3. Kerap Menyalahkan Diri Sendiri


Kerap Menyalahkan Diri Sendiri
Pixabay

Korban gaslighting kerap menyalahkan diri sendiri. Terlebih lagi saat lawan bicara melakukan perlawanan. Alhasil, korban percaya bahwa semua masalah muncul karena mereka. Hal demikian turut dibenarkan oleh terapis bernama Aki Rosenberg.

"Anda merasa seperti Anda salah, tidak cerdas, tidak memadai, bahkan gila hanya karena perkataan orang lain. Saat lawan bicara menyangkal atau melakukan perlawanan, Anda percaya bahwa semua masalah adalah kesalahan Anda," kata Aki Rosenberg.

4. Sulit Membuat Keputusan Pribadi


Sulit Membuat Keputusan Pribadi
Piqsel

Korban gaslighting biasanya sulit untuk mengambil keputusan pribadi. Mereka cenderung menyerahkan semua keputusan kepada orang lain. Karena itu, korban mudah dikontrol oleh pelaku gaslighting. Psikolog sekaligus dosen Amy Morin dari Northeastern University membenarkan hal tersebut.

"Anda kesulitan dalam membuat keputusan sederhana. Anda lebih suka membiarkan pasangan, teman, atau anggota keluarga membuat keputusan dan menghindari memberi keputusan pribadi," jelas Amy Morin.

5. Merasa Semua Yang Dilakukan Selalu Salah


Merasa Semua Yang Dilakukan Selalu Salah
Piqsel

Selalu merasa salah adalah ciri korban gaslighting. Korban gaslighting juga kerap merasa gelisah setiap kali tak dapat memenuhi harapan orang lain. Alhasil, korban kerap merasa tak nyaman setiap kali berada di sekitar pasangan, teman, atau keluarga. Hal itu disampaikan oleh psikolog terkenal asal Amerika Dr. Jenn Mann.

"Anda merasa tidak pernah cukup baik. Anda mencoba untuk memenuhi harapan dan tuntutan orang lain, meski itu tidak masuk akal. Saat berada di sekitar pasangan, teman, atau anggota keluarga, Anda merasa seperti berjalan di atas kulit telur. Anda juga merasa gelisah dan kurang percaya diri," ujar Dr. Jenn Mann.

6. Meragukan Kemampuan Diri


Meragukan Kemampuan Diri
Piqsel

Selain kerap merasa salah, korban gaslighting juga sering meragukan diri sendiri. Korban menganggap diri mereka tidak berharga dan berkompeten. Akibatnya, korban mudah merasa putus asa. Pandangan itu dibenarkan oleh psikolog sekaligus profesor Columbia University, Mariel Buque, PhD.

"Anda mungkin berhenti mencoba membagikan apa yang Anda percaya karena takut itu salah. Anda mungkin merasa putus asa, tidak bahagia, tidak berharga, atau tidak kompeten," kata Mariel Buque, PhD.

7. Sulit Mengekspresikan Emosi


Sulit Mengekspresikan Emosi
Piqsel

Terakhir, korban gaslighting umumnya kesulitan dalam mengekspresikan emosi. Hal itu muncul lantaran pelaku gaslighting tak pernah memberi kesempatan korban untuk berbicara. Bila sudah begitu, korban biasanya lebih nyaman menulis atau merekam emosi mereka. Psikolog berbasis di Los Angeles, Alexis Sutton menyetujui pandangan tersebut.

"Anda mungkin sampai pada titik di mana berbagi perasaan menjadi sangat sulit untuk dilakukan. Jika Anda menemukan diri Anda merekam percakapan atau menulis panjang untuk menyampaikan maksud Anda karena tak pernah bisa mendapatkan kesempatan berbicara, kemungkinan Anda mengalami gaslighting," terang Alexis Sutton.

Nah, itu dia 7 tanda seseorang menjadi korban gaslighting. Semoga artikel di atas dapat membantu sobat WowKeren memahami bahaya dari gaslighting ya. Selanjutnya, WowKeren akan mengulas cara bijak mengatasi gaslighting di next artikel. Nantikan ya. See you!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru