Niat Lapor Usai Jadi Korban Pemerkosaan, Gadis di India Malah Kembali Dirudapaksa Polisi
Pixabay/Counselling
Dunia

Nasib malang dialami gadis yang masih berusia 13 tahun di India. Saat hendak lapor polisi usai jadi korban gang-raped, gadis itu malah kembali diperkosa oleh aparat.

WowKeren - Kasus pelecehan dan kekerasan seksual tampaknya masih menjadi momok tersendiri bagi wanita di India. Bahkan tampaknya aparat penegak hukum pun tak semua bisa membantu memberikan keamanan bagi para korban.

Terbaru, seorang petugas polisi India telah ditangkap setelah dituduh memperkosa seorang gadis berusia 13 tahun. Padahal gadis tersebut awalnya pergi ke kantor polisi berniat untuk melaporkan bahwa dia telah menjadi korban perkosaan beramai-ramai (gang-raped).

Dugaan kasus tersebut adalah yang terbaru yang menyoroti tingginya tingkat kekerasan seksual di negara demokrasi terbesar di dunia itu. Di mana 1 orang wanita rata-rata diperkosa setiap 18 menit.

Gadis itu sendiri juga merupakan anggota komunitas Dalit India, yang telah lama menderita marginalisasi dan kekerasan di tangan kasta yang lebih tinggi sementara hanya mendapat sedikit bantuan dari polisi. Menurut ayah korban, dia diperkosa oleh empat pria bulan lalu selama beberapa hari.


Tetapi ketika dia mencoba untuk mengajukan pengaduan minggu lalu, petugas stasiun yang bertanggung jawab memperkosanya. Hal itu menurut sebuah LSM yang sekarang memberinya konseling.

Polisi mengatakan petugas itu telah ditangkap pada Rabu (4/5) bersama empat orang lainnya. Serta bibi korban yang dilaporkan berada di dalam ruang rumah stasiun ketika dia diserang.

Dua puluh sembilan pejabat lain yang hadir di kantor polisi di negara bagian utara Uttar Pradesh pada saat dugaan penyerangan juga telah diskors dari tugas. Berita tentang insiden itu pun telah memicu kemarahan di media sosial India.

"Jika kantor polisi tidak aman untuk wanita, lalu ke mana mereka akan mengadu? Apakah pemerintah (Uttar Pradesh) secara serius memikirkan untuk meningkatkan penempatan petugas wanita di kantor polisi agar mereka aman bagi wanita?" cuit Priyanka Gandhi Vadra, anggota senior partai oposisi Kongres, melansir Todayonline.com.

Undang-undang pemerkosaan dan pedoman hukuman di India dirombak setelah pemerkosaan beramai-ramai tahun 2012 terhadap seorang siswa di New Delhi. Tetapi jumlah pelanggaran tetap tinggi, dengan lebih dari 28.000 pemerkosaan dilaporkan pada tahun 2020, menurut data resmi terbaru, yang dianggap sebagai puncak gunung es.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait