Nyaris Jadi Korban, Jang Hansol Singgung Isu Permen Beracun di Tragedi Itaewon
Instagram/hansoljang110
Selebriti

Jang Hansol sempat berencana untuk mendatangi Itaewon bersama sang istri. Jang Hansol pun menyinggung soal isu permen beracun di tragedi Itaewon belum lama ini.

WowKeren - Jang Hansol ikut menyoroti soal tragedi Itaewon, Korea Selatan. Melalui cuitan di akun Twitter pribadi, Jang Hansol mengaku hampir mendatangi Itaewon sebelum tragedi itu terjadi. Namun, Jang Hansol mengurungkan niatnya untuk pergi ke festival Halloween di Itaewon.

"Kemarin hampir ke Itaewon.." cuit Jang Hansol di akun Twitter pribadi pada Minggu (30/10) kemarin.

Dalam video unggahannya di YouTube, Jang Hansol sempat berencana ke Itaewon bersama sang istri. "Jujur aku kemarin hampir ke sana. Tapi aku gak bisa ngehadirin. Rencananya habis makan malam aku sama Jeanette itu mau ke Itaewon," ungkap Jang Hansol dalam kanal YouTube-nya pada Minggu (30/10).

Selanjutnya, Jang Hansol menjelaskan kronologi yang terjadi di Itaewon dari pemberitaan di Korea Selatan. Hansol menyebut festival Halloween seharusnya jatuh pada tanggal 31 Oktober. Karena di Korea tanggal 31 adalah hari Selasa, sehingga warga memajukan perayaan lebih awal pada weekend.

Nyaris Jadi Korban, Jang Hansol Singgung Isu Permen Beracun di Tragedi Itaewon

Twitter

"Jadi setiap Halloween orang-orang Korea punya pemikiran kalau Halloween harus di Itaewon. Banyak orang-orang memakai kostum dan menikmati pesta di situ. Apalagi di situ banyak bar," ucap Jang Hansol.


Dari pemberitaan di Korea, penyebab orang-orang meninggal karena tertekan oleh banyaknya kerumunan. "Aku lihat penyebabnya itu mati tertekan, aku membayangkan itu matinya terinjak," kata Jang Hansol.

Nyaris Jadi Korban, Jang Hansol Singgung Isu Permen Beracun di Tragedi Itaewon

YouTube

Selain itu, Jang Hansol juga menyebut ada banyak orang yang tertumpuk sehingga menyebabkan mereka pingsan. "Banyak orang yang melakukan CPR untuk membantu orang-orang yang pingsan," tutur Jang Hansol.

"Pingsan tapi masih bernafas itu gak apa-apa. Namun kalau jantungnya berhenti berdetak, maka itu harus dilakukan CPR," lanjut Jang Hansol.

Lebih lanjut, Jang Hansol menyinggung soal isu soal banyaknya korban meninggal karena memakan permen yang dibagikan oleh sebuah restoran. Jang Hansol menyebut pemberitaan Korea tidak menyinggung soal isu permen tersebut.

"Di Korea waktu pertama kali diberitakan itu ada tulisannya mati tertekan. Jadi aku membayangkan mungkin matinya itu kayak terinjak," ujar Jang Hansol. "Kalau misalnya bolo-bolo (penonton) liat di TikTok atau YouTube, banyak banget orang-orang yang benar-benar tertumpuk sehingga mereka gak bisa bernafas dan berakhir dengan pingsan."

"Kalau aku pribadi dan dari berita yang ada di Korea, masih belum ada yang bilang kalau ini disebabkan oleh permen beracun, ini sedikit hoax kayaknya," pungkas Jang Hansol. "Tapi sejauh ini aku gak bisa bilang ini ada masuk akalnya atau ini sedikit tidak masuk akal."

(wk/dess)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait