Sejumlah fans tripleS menggaungkan aksi boikot terhadap para member yang diketahui tidak tinggal di asrama selama periode non-promosi. Alhasil, mereka pun diabaikan saat fanmeeting baru-baru ini.
- Marina Larasati
- Sabtu, 15 Juni 2024 - 11:19 WIB
WowKeren - Baru-baru ini, kehidupan para anggota grup K-Pop tripleS menjadi bahan perbincangan hangat. Dalam dunia yang penuh tekanan dan ekspektasi, keputusan sejumlah anggota grup ini untuk tidak tinggal dalam satu asrama selama periode non-promosi telah memicu reaksi keras dari beberapa penggemar. Lantas apakah keputusan ini benar-benar sebuah kesalahan?
Semuanya bermula dati pengakuan para member tripleS sendiri dalam wawancara belum lama ini. Pada kesempatan itu, mereka mengaku diperbolehkan untuk tinggal bersama keluarga masing-masing atau sendirian, bukan tinggal di asrama yang biasa digunakan selama periode promosi. Namun, hal ini hanya dilakukan selama mereka tidak ada jadwal penting grup.
"Para penggemar akan sedikit terkejut mendengarnya, tapi sebenarnya lebih sulit dari yang Anda bayangkan untuk memiliki 24 gadis yang tinggal di satu rumah dan berpromosi. Meskipun sangat menyenangkan dan menyenangkan untuk berkumpul dan mengerahkan kekuatan untuk berpromosi, ada beberapa masalah realistis yang menyertainya. Jadi selama periode non-promosi, kami diperbolehkan untuk bebas tinggal di mana pun kami mau. Tentu saja kami semua tinggal bersama di asrama selama periode promosi, tetapi untuk periode non-promosi, kami telah mendiskusikannya dengan perusahaan kami untuk menyepakati hal ini. Untuk saat ini yang tinggal di luar adalah Hyerin, Yooyeon, Sohyun, dan Jiwoo. Tapi kami mempunyai promosi yang lebih banyak dari yang diharapkan, jadi kami harus sering melakukan promosi kembali. Selain itu, kami berharap lebih banyak dari kami yang akan pindah ke luar negeri di masa mendatang, jadi kami akan terus membagikan hal ini kepada para penggemar," ungkap tripleS.
Tindakan ini, yang sebenarnya cukup masuk akal dan manusiawi, ternyata tidak diterima baik oleh sebagian penggemar. Beberapa di antara mereka menunjukkan ketidakpuasan terhadap keputusan para member yang memilih tinggal di luar asrama. Mereka bahkan mengorganisir boikot terhadap anggota yang "kabur" dari asrama, dengan cara mengabaikan mereka selama acara fanmeeting.
"Jangan bicara dengan mereka, dan jangan lihat wajah mereka. Duduk di depan mereka tetapi menghadap ke arah yang berlawanan," ujar salah seorang akun yang mengaku fans.
Meskipun tidak jelas berapa banyak orang yang berpartisipasi dalam "boikot" ini, foto-foto mengungkapkan bahwa setidaknya satu netizen yang tampaknya adalah pria paruh baya, memang berpaling dari Sohyun selama acara tersebut dan tampaknya menolak untuk berinteraksi dengan sang idol. Sohyun yang diabaikan pun tidak dapat melakukan banyak hal.
Situasi ini semakin memanas ketika salah satu anggota, Yooyeon, merasa harus meminta maaf kepada para penggemar atas keputusannya untuk tinggal di luar asrama selama periode non-promosi. Tekanan para penggemar tersebut sangat besar sehingga Yooyeon berjanji akan kembali ke asrama di masa depan bahkan selama periode non-promosi.
Namun, reaksi negatif ini tidak diterima begitu saja oleh seluruh komunitas penggemar tripleS. Banyak dari mereka yang mengkritik keras tindakan boikot yang dilakukan oleh beberapa penggemar. Mereka menganggap tindakan tersebut tidak adil dan tidak proporsional.
Banyak yang berpendapat bahwa mempertahankan tindakan untuk tinggal di luar asrama selama periode non-promosi adalah hak pribadi para member. Mereka juga menegaskan bahwa menjadi idol sudah cukup sulit tanpa tekanan tambahan dari ekspektasi yang tidak realistis.
Sebagai respons terhadap peristiwa ini, perusahaan manajemen tripleS, MODHAUS, juga turun tangan. Mereka telah mengambil tindakan untuk mem-blacklist penggemar yang diketahui berpartisipasi dalam boikot tersebut dari acara-acara tripleS di masa depan.
(wk/lara)
