Sering Terjadi, Kenali Penyebab Anak Alami Speech Delay
Pexels/ Aleksandr Balandin
SerbaSerbi

Speech delay alias keterlambatan berbicara pada anak kerap membuat para orangtua panik. Kenali, faktor penyebab anak mengalami speech delay agar tak terlambat mengatasinya.

WowKeren - Speech delay adalah kondisi umum yang sering terjadi pada anak-anak. Speech delay adalah keterlambatan berbicara dan mengenali bahasa pada anak. Umumnya, tanda-tanda speech delay muncul di usia balita.

Speech delay pada anak tak sedikit membuat para orangtua panik. Namun, ada juga beberapa orangtua yang menyepelehkan kondisi ini. Mereka percaya lambat laun sang anak akan bisa berbicara dengan sendirinya.


Kendati begitu, seorang psikiatri anak Carl B. Feinstein, MD di Rumah Sakit Lucile Packard, California menyebut speech delay tak boleh diremehkan. Pasalnya, bila tak segera ditangani kondisi ini akan berdampak untuk masa depan anak.

"Keterlambatan bicara dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya. Kondisi ini dapat terbawa hingga mereka dewasa. Ini berisiko membuat mereka kesulitan dalam membina dan mempertahankan hubungan atau mencari pekerjaan," kata Carl.

Lantas, apa penyebab seorang anak mengalami speech delay? WowKeren pun telah merangkumkan 7 faktor penyebab anak mengalami speech delay. Penasaran apa saja? Yuk, langsung simak dalam ulasan berikut ini.

(wk/Sisi)

1. Konsumsi Screen Time Terlalu Banyak


Konsumsi Screen Time Terlalu Banyak
Maxpixel.net

Terlalu sering menatap layar TV atau gadget ternyata sangat berpengaruh terhadap kemampuan bicara dan bahasa anak. Sebuah studi di Italia yang dilakukan Brain Science pada tahun 2020 menemukan bahwa paparan perangkat digital dapat mengakibatkan keterlambatan gestur dan keterampilan meniru yang rendah.

Studi American Acedemy of Pediatrics di sebuah rumah sakit di Kanada juga meneliti 900 anak antara usia 6 bulan-2 tahun. Penelitian mendapati anak-anak yang menggunakan gadget berlebih cenderung mengalami keterlambatan kemampuan bahasa dan pengucapan.

2. Kurangnya Stimulasi


Kurangnya Stimulasi
Pxhere

Kurangnya stimulasi juga berisiko mempengaruhi perkembangan bicara dan bahasa pada anak. Stimulasi sendiri adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan merangsang kemampuan dasar Si Kecil. Hal itu disampaikan oleh dokter anak Karen Gill, M.D.

"Lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan bicara dan bahasa. Pelecehan, pengabaian, atau kurangnya stimulasi verbal dapat membuat anak tidak mencapai tonggak perkembangan," kata Karen.

3. Gangguan Pendengaran


Gangguan Pendengaran
Pxhere

Keterlambatan berbicara juga bisa terjadi kala anak mengalami gangguan pendengaran. Bila pendengaran bermasalah maka anak kesulitan mengatakan, memahami, meniru atau menggunakan bahasa dengan baik. Pusat penelitian kesehatan anak Nemours Kids Health telah menelaah pandangan demikian.

"Masalah pendengaran juga dapat mempengaruhi bicara. Anak-anak yang mengalami kesulitan mendengar mungkin mengalami kesulitan untuk mengatakan, memahami, meniru, dan menggunakan bahasa," teliti Nemours Kids Health.

4. Autisme


Autisme
Pexels

Penyakit autisme juga mempengaruhi kemampuan bicara anak. Tak hanya gangguan berbicara, autisme biasanya juga diikuti kondisi lain seperti gangguan komunikasi verbal dan nonverbal. Kondisi seperti ini tentu membuat interaksi sosial anak terganggu. Hal demikian telah ditinjau oleh lembaga kesehatan The Pediatric Group.

"Sebagian besar dokter anak melakukan skrining secara teratur pada bayi 18 dan 24 bulan untuk mengetahui adanya gangguan spektrum autisme. Diagnosis ini bisa berpengaruh pada perkembangan bahasa dan bicara anak. Penyebabnya bisa karena kecacatan atau kurangnya komunikasi," ulas The Pediatric Group.

5. Cacat Intelektual


Cacat Intelektual
Pexels

Pusat penelitian Think Neurology for Kids meneliti bahwa speech delay bisa disebabkan karena adanya cacat intelektual. Kecerdasan intelektual sendiri meliputi kreativitas, kepribadian, pengetahuan dan kebijaksaan yang dimiliki seseorang. Orang-orang yang mengalami cacat intektual kesulitan menyusun kata atau memahami bahasa.

"Anak-anak dengan disabilitas intelektual sering kali mengalami keterlambatan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan bicara dan bahasa. Di kondisi ini anak mungkin kesulitan memproduksi atau mengucap kata-kata yang dapat dimengerti orang lain. Mereka mungkin juga kesulitan menyusun kalimat atau memahami bahasa," bunyi penelitian Think Neurology for Kids.

6. Gangguan Neurologis


Gangguan Neurologis
Pexels

Gangguan neorologis diteliti mampu mempengaruhi kemampuan berbicara seseorang. Gangguan neorologi adalah penyakit yang menyerang sistem saraf seperti otak, otot hingga saraf tulang belakang. Dalam hal ini, gangguan neorologis menyerang otot yang digunakan untuk berbicara sehingga anak tak mampu mengucap atau berkata sesuatu.

Dokter anak Karen Gill, M.D lagi-lagi membenarkan pandangan demikian. "Gangguan neurologis tertentu dapat mempengaruhi otot yang diperlukan untuk berbicara. Ini termasuk: palsi serebral, distrofi otot, cedera otak traumatis," jelas Karen.

7. Masalah Motorik Oral


Masalah Motorik Oral
Pexels

Adanya gangguan pada motorik oral juga mempengaruhi kemampuan berbicara anak. Kondisi ini terjadi lantaran area otak yang bertugas untuk mengatur kemampuan berbicara mengalami kendala. Akibatnya, anak sulit mengordinasikan lidah, bibir dan rahang. Nemours Kids Health mendukung pendapat demikian.

"Banyak anak dengan keterlambatan bicara memiliki masalah oral-motorik. Ini terjadi ketika ada masalah di area otak yang bertanggung jawab untuk berbicara. Hal ini membuat sulit untuk mengkoordinasikan bibir, lidah, dan rahang untuk membuat suara," bunyi penelitian Nemours Kids Health.

Nah, itu dia 7 faktor penyebab anak mengalami speech delay. Semoga artikel di atas membantu para orangtua untuk menelaah penyebab anak mengalami keterlambatan berbicara. Jangan panik dan terus motivasi anak untuk dapat berbicara. See you!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait