Hati-Hati, Ini 8 Jenis Penipuan Keuangan yang Sering Terjadi
Pexels/Tara Winstead
SerbaSerbi

Untuk membantu Anda agar lebih waspada, tim redaksi WowKeren telah menyoroti beberapa jenis penipuan keuangan yang paling sering terjadi. Berikut informasi lengkapnya.

WowKeren - Belakangan ini penipuan keuangan semakin marak terjadi, baik yang bersifat kecil maupun besar. Pelaku tak segan menghalalkan berbagai cara untuk mencuri orang korbannya.

Korban penipuan terus berjatuhan meski mereka sudah berusaha keras untuk menghindarinya. Kebanyakan dari mereka terjebak dalam skema para penipu yang kerap tak disadari.


Keberadaan media sosial juga memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kejahatan ini. Jika tidak berhati-hati, kita bisa tertipu oleh pelaku yang kerap melakukan aksinya secara online.

Kehilangan uang yang sudah kita kumpulkan dengan susah payah akan sangat menyakitkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu waspada agar tak menjadi korban penipuan keuangan.

Untuk membantu Anda agar lebih waspada, kami telah menyoroti beberapa jenis penipuan keuangan yang paling sering terjadi. Langsung saja yuk simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini:

(wk/eval)

1. Penipuan Uang Muka


Penipuan Uang Muka
Pexels/Leeloo Thefirst

Salah satu penipuan yang paling umum adalah meminta biaya di muka. Penipu biasanya menjanjikan sesuatu, namun mengharuskan biayanya dibayar di muka.

Itu bisa meliputi banyak hal, seperti hadiah liburan namun mengharuskan Anda membayar biaya pemrosesan. Atau mungkin kontraktor yang meminta Anda membayar di awal untuk keperluan material dan lain-lain. Saat diminta melakukan ini, Anda harus benar-benar waspada.

2. Penipuan Berkedok Santunan


Penipuan Berkedok Santunan
Pexels/Tima Miroshnichenko

Rasa simpati dan empati seseorang terkadang dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Karena alasan itu, penipuan dengan dalih sumbangan juga kerap dilakukan.

Pelaku biasanya akan membuat cerita sedih dan tak ragu mencuri foto di media sosial untuk meminta sumbangan. Modus ini sering dilakukan, terutama menjelang hari raya ketika kita berlomba-lomba melakukan kebaikan.

3. Penipuan dalam Hubungan Romantis


Penipuan dalam Hubungan Romantis
Pexels/Samson Katt

Poin ketiga ini cukup mirip dengan sebelumnya, sebab pelaku akan memanfaatkan emosi korban untuk mendapatkan uangnya. Dalam hal ini, pelaku dan korban memiliki hubungan romantis sehingga cukup dekat dengan satu sama lain.

Ada beberapa tahap yang dilakukan pelaku dalam menjalankan aksinya. Pertama-tama, mereka akan membuat koneksi dengan korbannya seperti lewat aplikasi kencan. Selanjutnya mereka akan membangun kepercayaan dengan mengirim pesan atau berbicara di telepon dan membuat janji-janji manis.

Setelah itu pelaku akan meminta sejumlah uang dengan berbagai alasan penting sehingga korban akan kesulitan menolaknya. Kendati demikian, pelaku akan selalu mencari-cari alasan jika diajak bertemu. Mereka bahkan bisa menghilang tanpa kabar jika sudah mendapatkan keinginannya.

4. Phishing, Smishing dan Vishing


Phishing, Smishing dan Vishing
Pexels/Tima Miroshnichenko

Phishing, smishing dan vishing adalah jenis penipuan keuangan yang paling sering dilakukan secara online. Phishing adalah penipuan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data sensitif korban seperti nama lengkap, password hingga informasi kartu perbankan. Pelaku biasanya menyamar sebagai sosok yang dapat dipercaya dan praktik penipuan ini sering ditemukan dalam bentuk e-mail.

Smishing adalah penipuan phishing melalui SMS. Pelaku biasanya mengaku sebagai pihak terpercaya sambil mengirim link berbahaya berisi malware melalui SMS. Karena sifatnya lebih personal, penipuan jenis ini sering membuat korban tak sadar.

Sedangkan vhishing adalah bentuk penipuan yang dilakukan melalui telepon. Dalam menjalankan aksinya, pelaku akan mengiming-imingi korban dengan hadiah agar bersedia memberikan data pribadi. Mereka juga tak segan mengancam korban dengan mengatakan hal buruk akan terjadi jika tak memberikan apa yang pelaku minta.

5. Penipuan Lowongan Pekerjaan


Penipuan Lowongan Pekerjaan
Pexels/fauxels

Keputusasaan para pencari kerja juga kerap dimanfaatkan para penipu untuk menghasilkan uang. Penipu akan mencoba memikat Anda menggunakan frasa menarik seperti "tidak perlu pengalaman" atau "gaji penuh untuk pekerjaan paruh waktu". Jika semuanya terasa tidak masuk akal, Anda harus ekstra hati-hati.

Selain itu, banyak penipu yang meminta calon pekerja membayar sejumlah uang di muka sambil menjanjikan beragam keuntungan menarik. Jika Anda berada dalam rekrutmen seperti ini, pastikan untuk menolak lowongan tersebut. Ingat, tujuan Anda bekerja adalah untuk menghasilkan uang, bukan sebaliknya.

6. Penipuan Investasi


Penipuan Investasi
Pexels/Nikita Belokhonov

Penipuan investasi juga semakin sering terjadi. Dalam beberapa tahun terakhir, polanya sedikit berubah karena pelaku lebih menargetkan korban yang lebih muda.

Pelaku akan melancarkan aksinya lewat media sosial sambil menjanjikan beragam keuntungan seperti bisa mendapatkan uang tunai dengan cepat. Bagi anak muda, hal ini sangat menggoda sehingga mereka akan tertipu dengan mudah.

Para korban biasanya juga diminta menyetor sejumlah uang dengan iming-iming mendapatkan hasil investasinya hingga dua atau tiga kali lipat. Sayangnya, banyak dari mereka yang tidak mendapatkan uangnya kembali.

7. Skema MLM


Skema MLM
Pexels/Nataliya Vaitkevich

Skema piramida MLM atau Multi Level Marketing juga patut diwaspadai. Dalam hal ini, seseorang akan menghubungi Anda dan menjelaskan manfaat luar biasa untuk bergabung dengan peluang bisnis online. Anda dijanjikan menerima komisi untuk setiap penjualan produk dan bonus yang lebih besar jika berhasil merekrut anggota baru.

Untuk bergabung dengan bisnis ini, Anda diharuskan melakukan investasi awal atau membeli "paket pemula". Mereka bahkan menjanjikan modal Anda kembali dalam waktu cepat, terutama saat berhasil merekrut banyak orang.

Yang perlu diingat adalah bisnis ini lebih fokus pada merekrut anggota baru daripada menjual produk. Biasanya hanya mereka yang berada di puncak yang mendapat untung besar, dan sisanya hanya mendapat sedikit penghasilan atau bahkan tidak sama sekali. Karena itu, sebaiknya hindari "peluang bisnis" satu ini ya.

8. Penipuan Pinjol


Penipuan Pinjol
Pexels/Karolina Grabowska

Pinjol atau pinjaman online sedang populer di kalangan masyarakat. Pasalnya, siapapun dapat mengajukan pinjaman dengan syarat mudah dan periode pencairan yang cepat. Sayangnya, ada banyak orang tak bertanggung jawab yang memanfaatkan kemudahan itu untuk meraup uang sebanyak-banyaknya.

Ada banyak cara yang dilakukan pelaku untuk melakukan penipuan pinjol. Seperti mengirimkan sejumlah uang ke rekening korban tanpa persetujuan mereka lalu berpura-pura menagih dengan menyertakan bunga yang sangat tinggi.

Beberapa waktu terakhir kasus penipuan pinjol tengah menjadi sorotan. Pasalnya, lebih dari 100 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) terjerat pinjol dengan unsur penipuan.

Demikian delapan jenis penipuan keuangan yang patut diwaspadai karena sering terjadi. Dalam artikel berikutnya, tim redaksi akan menghadirkan beberapa tips untuk menghindari penipuan keuangan. Stay tune ya.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait