Awas Jadi Korban Manipulatif, Berikut Bahaya Love Bombing Yang Perlu Anak Muda Ketahui
Pexels/RODNAE Productions
SerbaSerbi

Love Bombing atau bentuk manipulatif dalam hubungan seringkali tak disadari. Meski Begitu, Love Bombing tak boleh disepelekan lantaran menyimpan 7 bahaya berikut.

WowKeren - Tak banyak yang sadar jika bentuk love bombing sangat berbahaya dan patut dihindari. Pasalnya, love bombing diartikan sebagai bentuk manipulatif dalam hubungan. Pengertian dan ciri-ciri pelaku love bombing juga sudah dibahas WowKeren di artikel sebelumnya.

Bentuk perhatian, kasih sayang dan kebaikan yang diberikan nyatanya tak benar-benar tulus. Pelaku love bombing selalu memiliki tujuan terselubung di balik kebaikan yang mereka tampilkan. Psikolog Dr. Carla Marie Manly, Ph.D menyebut pelaku love bombing hanya ingin memiliki kendali atas individu.


"Alih-alih tulus, pelaku love bombing memiliki tujuan tersembunyi. Intinya, pelaku love bombing tidak benar-benar peduli dengan pasangan. Mereka hanya ingin memiliki rasa kendali atas individu, kata Dr. Carla Marie.

Dr. Carla Marie meneliti bentuk love bombing bisa sangat berbahaya. Pasalnya, dari yang perhatian dan romantis, mereka dapat berubah sewaktu-waktu menjadi kejam serta bengis. "Begitu mendapatkan hati target, pelaku love bombing mulai cepat berubah ke perilaku beracun yang menjadi semakin kasar dari waktu ke waktu," jelas Dr. Carla Marie.

Karena itu, sebagai anak muda, sobat WowKeren patut waspada dan jangan sampai tertipu akan bentuk love bombing ya. Lantas, apa saja bahaya yang berisiko muncul akibat love bombing? Tak perlu khawatir, WowKeren telah merangkum 7 bahaya love bombing di artikel berikut ini.

(wk/Sisi)

1. Selalu Merasa Bersalah


Selalu Merasa Bersalah
Pexels/cottonbro studio

Kasih sayang dan perhatian yang diberikan pasangan tak melulu bersifat tulus. Bentuk love bombing bisa sangat baracun. Salah satunya dapat menyebabkan seseorang terus merasa bersalah dan takut meninggalkan hubungan tersebut. Psikolog Ikhsan Bella Persada M.Psi membenarkan adanya bahaya demikian.

"Hal ini bisa memunculkan perasaan bersalah, karena mungkin pelaku akan membuat korban merasa sangat disayangi. Di sisi lain, korban ingin keluar dari kondisi ini, tetapi takut keputusannya salah. Karena yang dia pahami ini adalah bentuk dari kasih sayang," kata Ikhsan.

2. Risiko Dicampakkan Kapan Saja


Risiko Dicampakkan Kapan Saja
Pexels/Keira Burton

Pelaku love bombing akan berusaha keras untuk merebut hati targetnya. Usai mendapat apa yang diinginkan, sifat pelaku love bombing cenderung akan berubah. Pelaku love bombing merasa memiliki kendali dan dapat meninggalkan hubungan kapanpun mereka inginkan. Pakar konseling Lori Nixon Bethea, PhD menyetuji pendapat itu.

"Pelaku love bombing sadar bahwa mereka memiliki kendali atas pasangan dan pada akhirnya dapat meninggalkan hubungan dengan pemahaman bahwa mereka dapat kembali kapan saja untuk melanjutkan ego mereka," jelas Lori.

3. Dipaksa Menuruti Ego Pasangan


Dipaksa Menuruti Ego Pasangan
Pexels/Yan Krukau

Tak cuman ingin menguasai hati dan pikiran, pelaku love bombing akan cenderung memaksakan ego mereka kepada pasangan. Ego yang tak masuk akal dan bertentangan ini lah yang kemudian membuat salah satu pihak merasa tersiksa.

Lori Nixon Bethea, PhD lagi-lagi membenarkan pandangan tersebut. "Begitu orang yang ditargetkan terpikat pada pelaku love bombing, mereka tidak hanya menguasai pikiran dan hati pasangannya, tetapi ego mereka juga meningkat," terang Lori.

4. Penurunan Kualitas & Kapasitas Diri


Penurunan Kualitas & Kapasitas Diri
Pexels/Norma Mortenson

Psikolog klinis Anastasia Dari Dewi, S.Psi, M.Psi juga sepakat jika bentuk love bombing berbahaya. Salah satu bahaya yang mungkin terjadi adalah adanya penurunan kualitas dan kapasitas diri. Mereka yang sebelumnya mampu melakukan banyak hal sendiri, mendadak berubah menjadi ketergantungan dengan orang lain.

"Secara tidak langsung adanya kehilangan independent atau kepercayaan diri. Sehingga aslinya dia yang bisa melakukan apa-apa sendiri atau mandiri secara finansial dan sebagainya karena ini dia kehilangan kemandirian dan kemampuan diri sendiri. Sehingga dia ada penurunan kualitas atau penurunan kapasitas diri," jelas Anastasia.

5. Kesehatan Mental Terganggu


Kesehatan Mental Terganggu
Pexels/Keira Burton

Hubungan yang diawali dengan niatan love bombing sangatlah tidak sehat. Karena itu, tak jarang bentuk love bombing membuat mereka yang mengalami merasa depresi dan terganggu secara psikis. Pasalnya, Lori Nixon Bethea, PhD menjelaskan hampir semua kasus love bombing tak berakhir baik.

"Begitu love bombing mulai menarik diri, mereka mungkin mulai melecehkan pasangannya secara emosional, melontarkan hinaan, melontarkan komentar yang meremehkan, menyindir, dan menyebabkan pasangannya merasa tidak valid dan tidak dihargai," terang Lori.

6. Haus Akan Perhatian Sosial


Haus Akan Perhatian Sosial
Pexels/Helena Lopes

Bahaya lain dari love bombing adalah munculnya sifat haus akan perhatian sosial. Individu yang kerap mendapat perhatian serta pujian dari pasangan cenderung berubah menjadi narsistik dan ingin memamerkan hubungan mereka pada khalayak luas. Psikolog sekaligus penulis "Nervous Energy: Harness the Power of Your Anxiety" yakni Dr. Chloe Carmichael, Ph.D. menyampaikan hal tersebut.

"Love bombing bisa sangat berbahaya bagi orang-orang yang mengandalkan validasi ekstrinsik karena ada semacam dopamin setiap kali pasangan menghujani kita dengan pujian dan perhatian. Kita bahkan berisiko mengalami kecanduan perhatian sosial dari teman atau orang lain," papar Dr. Chloe.

7. Sulit Lepas Dari Hubungan


Sulit Lepas Dari Hubungan
Pexels/Alex Green

Bahaya terakhir yang kerap dialami korban love bombing adalah sulitnya melepas hubungan meski kerap mendapat perlakuan buruk. Korban love bombing cenderung memberi maaf dan kesempatan kedua. Hal ini lah yang membuat pelaku love bombing kerap bertingkah semena-mena. Hal itu dibenarkan psikolog Dr. Yvonne Thomas, Ph.D.

"Love bombing sering kali menjadi lingkaran setan yang sulit diputus. Setelah seseorang memenangi hati suatu individu mereka mulai melontarkan hinaan dan gaslighting. Sayangnya, karena individu ini terlanjur terpesona, mereka sering memberi maaf dan membiarkan pintu terbuka untuk kembali kapan pun," beber Dr. Thomas.

Nah, itu dia 7 bahaya love bombing yang patut anak muda ketahui. Semoga sobat WowKeren selalu terhindar dari bahaya love bombing ya. Sementara di artikel selanjutnya, WowKeren akan memberikan tips terhindar dari bahaya love bombing. Nantikan ya, see you!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait