"Perasaan", sebuah lagu yang dibawakan oleh Dian Piesesha, mengisahkan tentang kisah cinta yang pahit. Liriknya yang mendalam mengekspresikan perasaan sakit hati dan kekecewaan yang dialami oleh sang tokoh setelah ditinggalkan oleh orang yang dicintainya. Lagu ini menggambarkan indahnya mimpi yang telah hancur dan janji-janji yang telah dilanggar, meninggalkan rasa pahit yang tak tertahankan di hati.
Perasaan Lyrics
Dian Piesesha
Menyatu hati kita berdua
Dalam rintik hujan di senja itu
Mata pun terpejam syahdu
Hati berbunga rindu terobati
Kisahmu tentang rumah yang mungil
Serta hari esok penuh ceria
Dua anak saja, begitu yang kau inginkan
Dan yang ku harapkan
Mimpi-mimpi tinggal mimpi
Tak satupun yang menjadi nyata
Janji sehidup semati
Kini tinggal janji di bibirmu
Kau pergi biarkan diriku
Kau tinggal-tinggal aku sendiri
Manis namun pahit ku rasa
Sepahit pahit pahit empedu
Kisahmu tentang rumah yang mungil
Serta hari esok penuh ceria
Dua anak saja, begitu yang kau inginkan
Dan yang ku harapkan
Mimpi-mimpi tinggal mimpi
Tak satupun yang menjadi nyata
Janji sehidup semati
Kini tinggal janji di bibirmu
Kau pergi biarkan diriku
Kau tinggal-tinggal aku sendiri
Manis namun pahit ku rasa
Sepahit pahit pahit empedu
Dalam rintik hujan di senja itu
Mata pun terpejam syahdu
Hati berbunga rindu terobati
Kisahmu tentang rumah yang mungil
Serta hari esok penuh ceria
Dua anak saja, begitu yang kau inginkan
Dan yang ku harapkan
Mimpi-mimpi tinggal mimpi
Tak satupun yang menjadi nyata
Janji sehidup semati
Kini tinggal janji di bibirmu
Kau pergi biarkan diriku
Kau tinggal-tinggal aku sendiri
Manis namun pahit ku rasa
Sepahit pahit pahit empedu
Kisahmu tentang rumah yang mungil
Serta hari esok penuh ceria
Dua anak saja, begitu yang kau inginkan
Dan yang ku harapkan
Mimpi-mimpi tinggal mimpi
Tak satupun yang menjadi nyata
Janji sehidup semati
Kini tinggal janji di bibirmu
Kau pergi biarkan diriku
Kau tinggal-tinggal aku sendiri
Manis namun pahit ku rasa
Sepahit pahit pahit empedu