Penuh dengan Cerita Seram, Ini Dia 8 Lokasi Wisata Mistis di Indonesia yang Wajib Kalian Kunjungi
Travel

Ingin mengunjungi tempat wisata angker? 8 lokasi ini bisa masuk daftar kalian.

WowKeren - Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sejarah dan budaya. Tak heran jika terdapat segudang lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Kalian bisa mengunjungi banyak museum di berbagai daerah di Indonesia yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari yang bersejarah, kebudayaan hingga modern. Selain itu, jika ingin melihat indahnya karya masyarakat zaman dulu, kalian bisa menjelajahi berbagai candi di pulau Jawa.

Selain itu, bagi kalian yang ingin menguji nyali dan merasakan sensasi tak biasa, mungkin wisata mistis di Indonesia ini bisa jadi pilihan yang tepat. Simak ulasannya di sini, yuk.

(wk/nris)

1. Pantangan yang Tak Boleh Diucapkan di Gua Belanda dan Gua Jepang di Bandung


Pantangan yang Tak Boleh Diucapkan di Gua Belanda dan Gua Jepang di Bandung

Gua Belandan dan Gua Jepang merupakan peninggalan masa penjajahan yang terletak di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Bandung. Gua Belanda didirikan pada tahun 1912 oleh kolonial Belanda sebagai terowongan untuk menyadap aliramn air sungai Cikapundung yang digunakan oleh PLTA Bengkok. Kemudian pada masa Perang Dunia II, mereka memanfaatkannya sebagai stasiun radio telekomunikasi Belanda.

Lalu pada masa penjajahan Jepang, mereka membangun gua di lokasi yang sama pada 1942. Goa ini digunakan sebagai barak militer dan perlindungan. Dalam pembangunan gua tersebut, Jepang memanfaatkan masyarakat Indonesia secara paksa atau kita kenal dengan Romusha. Setiap lorong gua menjadi saksi bisu banyaknya korban tewas saat pengerjaan gua tersebut.

Memasuki gua tersebut, kalian akan disambut suhu dingin dan suasana yang cukup menyeramkan karena minim pencahayaan. Instalasi listrik sendiri telah dipasang di dalam gua, namun suhu dingin di dalamnya sanggup memadamkan lampu. Jadi, pastikan kalian menyewa senter ya saat masuk ke dalam.

Dari dalam gua sering terdengar suara tentara yang tengah berbaris. Masyarakat juga mendengar suara jeritan yang sangat menyeramkan. Selain itu, terdapat pantangan bagi para pengunjung yakni dilarang mengucapkan kata "Lada". Pasalnya, pengunjung bakal "diganggu" oleh hal-hal mistis bahkan kerasukan.

"Lada" sendiri merupakan nama salah satu tokoh masyarakat atau leluhur di daerah tersebut yang sangat dihormati. Nama tersebut kemudian sangat disakralkan oleh masyarakat.

2. Pemakaman di Bukit Tana Toraja


Pemakaman di Bukit Tana Toraja

Kalian pasti sudah sering mendengar tentang tradisi orang di Tana Toraja terkait pemakaman, kan? Masyarakat Toraja memiliki ritual pemakaman tertua di dunia. Mereka akan mengadakan acara pemakaman secara besar-besaran. Bahkan sebagian juga rela menabung bertahun-tahun untuk melakukan tradisi tersebut.

Lalu, bagaimana dengan jenazah tersebut sebelum dimakamkan? Jenazah itu akan disimpan di dalam rumah dan diperlakukan layaknya masih hidup selama bertahun-tahun hingga sanggup mengadakan acara pemakaman. Mereka akan memberikan jenazah tersebut makan, dimandikan bahkan berjalan-jalan ke luar. Masyarakat Toraja mempercayai bahwa seseorang akan benar-benar meninggal setelah dilakukan upacara tersebut.

Selain itu, berkunjung ke Tana Toraja kalian akan menemukan berbagai upacara dan makam yang unik. Terdapat pemakaman yang berada di bukit. Masyarakat Toraja akan membuat gua-gua kecil kemudian memasukkan jenazah dalam gua tersebut. Pemakaman tersebut disebut dengan tradisi Tau Tau.

Ada juga pemakaman di batang pohon Tarra. Pemakaman ini khusus bagi bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigi. Penempatan jenazah tersebut disesuaikan dengan strata sosial masyarakat. Kuburannya pun mengarah ke tempat tinggal keluarganya.

Setiap bulan Agustus, masyarakat Tana Toraja akan melangsungkan tradisi Ma' Nene. Tradisi itu digelar dengan menggali kembali kuburan, memandikan dan memakaikan baju pada jenazah keluarga mereka. Kalian akan menemukan berbagai kebudayaan menarik serta suasana mistis yang kental di Tana Toraja.

3. Pantai Parangkusumo, Gerbang Menuju Istana Ratu Laut Selatan


Pantai Parangkusumo, Gerbang Menuju Istana Ratu Laut Selatan

Siapa yang tak pernah mendengar soal cerita mistis di Pantai Parangkusumo yang disebut-sebut sebagai lokasi gerbang menuju istana Ratu Laut Selatan, Nyi Roro Kidul. Lokasinya tidak jauh dari kawasan pantai Parangtritis. Tepatnya di sebelah barat atau sebelum masuk wilayah Pantai Parangtritis.

Jika ingin berkunjung ke Pantai Parangkusumo, sebaiknya kalian mengatur jadwal terlebih dahulu agar dapat melihat secara langsung ritual yang rutin di sana. Ritual tersebut dikenal dengan nama Labuhan atau Melasti. Baik masyarakat umum atau pun Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sering menggelar ritual tersebut di pantai ini. Ritual Labuhan Keraton di Pantai Parangkusumo merupakan simbol ikatan dan kekuasaan antara keraton dan penguasa laut selatan.

Saat berkunjung ke wisata ini, kalian akan dapat mencium aroma kembang setaman yang banyak dijumpai. Aroma tersebut juga dipadu dengan wangi kemenyan, bahan sesajen yang dibakar membuat suasana pantai ini cenderung menjadi lebih mistis.

Di sekitar Pantai Parangkusumo terdapat tempat yang bernama Batu Cinta. Lokasi ini dirasa lebih sakral dengan banyaknya taburan kembang setaman dan serangkaian sesajen di sekitarnya. Menurut cerita lokasi ini tempat bertemunya Penemban Senopati dan Ratu Kidul untuk membuat perjanjian.

4. Hotel P.I. Bedugul Bali yang Telah Ditinggalkan


Hotel P.I. Bedugul Bali yang Telah Ditinggalkan

Tak hanya terkenal dengan keindahannya, Bali juga memiliki tempat yang dianggap mistis. Tempat tersebut bernama Bedugul Taman Rekresi Hotel & Resort atau disebut juga dengan P.I. Bedugul Taman Hotel Restoran. Letaknya berada di 50 km sebelah utara Kuta.

Jika dilihat, lokasi ini sangat megah dan luas. Gedungnya juga hampir semua telah selesai dibangun. Namun, aura mistis sangat kental di hotel yang ditinggalkan tersebut. Bahkan penduduk setempat menyebutnya "The Ghost Palace".

Terdapat beberapa cerita mistis soal lokasi itu. Warga setempat menuturkan bahwa ada seorang pegawai yang meninggal di hotel itu karena kondisi kerja yang tidak layak. Kemudian ia menjadi penunggu di hotel yang ditinggalkan itu. Selain itu, beredar cerita terdapat sosok hantu berwujud gadis cantik dengan wajah oriental dan berambut sepundak. Ia kerap muncul dan menghentikan kendaraan yang lewat di hotel tersebut.

5. Lubang Buaya, Saksi Kekejaman PKI


Lubang Buaya, Saksi Kekejaman PKI

Nama Lubang Buaya pasti sudah tidak asing di telinga kalian. Berlokasi di Pondok Gede, Jakarta timur, tempat ini menjadi saksi sejarah kekejaman PKI. Museum ini berdekatan dengan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma dan tidak jauh dari Mabes TNI Angkatan Udara.

Museum Lubang Buaya terdiri dari Monumen Pancasila Sakti, Ruang Penyiksaan, Museum Penghianatan PKI, Dapur Umum PKI, Pos Komando PKI, Museum Paseban, ruang teater serta Sumur Maut dengan kedalaman 12 meter dan diameter 75 cm. Sumur tersebut merupakan tempat dikuburnya tujuh Jendral yang diculik PKI.

Museum ini didirikan untuk memberikan edukasi pada masyarakat atas peristiwa kelam tersebut. Lokasi ini juga dilengkapi dengan patung-patung lilin yang menggambarkan para jenderal tersebut diciduk dan dibantai. Pakaian yang dikenakan para jenderal saat dibunuh juga dipajang di museum ini.

Banyaknya pembunuhan yang terjadi membuat lokasi ini kental dengan suasana mistis. Konon hingga kini masih terdengar suara-suara tangisan misterius dari arah sumur maut tersebut. Ada juga suara langkah kaki di lorong saat tengah malam.

6. Benteng Fort Rotterdam di Makassar


Benteng Fort Rotterdam di Makassar

Benteng Fort Rotterdam dikenal dengan nama Benteng Ujung Pandang. Letaknya di Jalan Ujung Pandang No. 1, Makassar. Benteng ini merupakan peninggalan dari Raja Gowa ke-9 yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna.

Uniknya, benteng ini juga memiliki sebutan Benteng Panyyua (Penyu). Sebutan tersbeut lantaran bentuk keseluruhan benteng jika dilihat dari udara tampak menyerupai seekor penyu yang akan masuk ke pantai.

Benteng Fort Rotterdam diserahkan Kerajaan Gowa-Tallo pada Belanda ketika mereka menandatangani perjanjian Bungyya. Maka sejak saat itu lah nama Benteng Ujung Pandang berubah menjadi Fort Rotterdam.

Di balik keindahannya, benteng ini memiliki banyak cerita mistis. Cerita ini ditengarai oleh banyaknya peperangan yang sering terjadi, dan jatuhnya korban jiwa di setiap perang. Bahkan banyak juga kejadian pembantaian yang menyebabkan banyak mayat berserakan di dalam benteng. Terkadang masyarakat yang berkunjung melihat penampakan sosok Belanda lengkap dengan busana khas zaman dulu.

7. Desa Truyan di Bali Memiliki Pemakaman Unik


Desa Truyan di Bali Memiliki Pemakaman Unik

Selain Tana Toraja, Bali juga memiliki sebuah desa dengan cara pemakaman yang unik. Desa Trunyan terletak di tepi Danau Batur, daerah Kintamani. Lokasi ini cocok bangi kalian yang senang menjelajahi tempat mistis.

Masyarakat desa Trunyan tidak mengubur jenazah, mereka membiarkannya membusuk dalam "kandang" segitiga dari bambu yang didirikan disekitar pohon Trunyan. Namun, tidak ada aroma busuk yang keluar dari jenazah tersebut. Bahkan tidak ada hewan-hewan yang lazimnya menggerogoti tubuh jenazah.

Menurut cerita, hal tersebut dikarenakan pohon Trunyan. Pohon tersebut mengeluarkan bau yang teramat wangi bahkan tercium hingga tanah Jawa. Raja-raja dari jawa akhrinya dapat sampei ke tempat tersebut dan salah satunya menikah dengan dewi penunggu pohon tersebut. Karena raja tak mau terhipnotis lagi dengan bau pohon itu, ia memerintahkan untuk menaruh jenazah disekitarnya. Nah, dari cerita tersebut tradisi diwariskan secara turun temurun hingga saat ini.

8. Wisata Angker Paling Terkenal, Lawang Sewu


Wisata Angker Paling Terkenal, Lawang Sewu

Lawang Sewu merupakan lokasi wisata mistis yang paling terkenal di Indonesia. Banyak acara mistis di stasiun TV yang telah mengadakan uji nyali di lokasi tersebut. Wisatawan juga tertarik mengunjungi lokasi ini pada malam hari untuk lebih mendapat suasana mistis.

Terletak di Semarang, lokasi ini merupakan simbol kejayaan era kolonial Belanda di Indonesia. Bangunannya sangat megah dan modern pada masanya. Bangunan ini juga dibangun dengan arsitektur yang tidak sembarang, semua dipikirkan berdasarkan kegunaannya.

Pada masa penjajahan Jepang, Lawang Sewu digunakan sebagai markas utama di Semarang. Lorong-lorong bawah tanah yang mulanya sebagai aliran air yang dapat menyejukkan suasana Lawang Sewu dialih fungsikan menjadi penjara tempat tawanan disiksa dengan kejam. Lorong yang hanya setinggi 0,5 meter tersebut membuat para tahanan hanya bisa jongkok sambil menahan dingin air yang mengalir. Banyak tahanan yang tak kuat dan akhirnya meninggal.

Namun, saat ini pengelola berbusana membuat imej wisata mistis di Lawang Sewu hilang. Masyarakat tidak lagi diperbolehkan melakukan adu nyali atau kegiatan yang memiliki unsur mistis.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru