Dita Soedarjo mengungkap kisah masa lalunya pada Tina Toon ketika ia terpikir ingin bunuh diri disaat sedang mabuk. Lantas, apa penyebab sosialita tajir itu berniat mengakhiri hidupnya?
- Ria Susilo Wardhani
- Sabtu, 21 Desember 2019 - 12:35 WIB
WowKeren - Tina Toon sempat mengundang sosialita tajir Dita Soedarjo untuk menjadi bintang tamu di vlognya. Dalam sesi ngobrol seru itu, terkuak kalau Tina dan Dita sebenarnya sahabat karib.
"Dia sahabat karibku, tapi kita nggak pernah ketemu karena sibuk banget," kata Tina. "Dia juga sibuk, pas itu gua surprise dia pas ulang tahun, tapi dia udah pulang duluan," kata Dita.
Tina lantas membahas tentang kehidupan Dita. Salah satunya tentang perceraian orangtuanya.
Dita mengaku sempat terpukul saat orangtuanya bercerai. Ia bahkan terpikir untuk bunuh diri.
"Iya tapi itu kan dulu ceritanya lagi mabuk. Dulu zaman, jujur saja ya saya jauh dari sempurna lah, kita lagi mabok jadi pikirannya pendek, ngerti nggak sih," kata Dita. "Karena gue orangnya into the family banget. Orang pikir gue modern, kebule-bulean, hidupnya bebas, nggak terlalu value family, tapi no, my family is almost God to me."
"Ya buat aku itu berat banget, karena mereka adalah definisi cinta buat aku! Mereka segala-galanya dan aku tuh tipe anak nggak suka hadiah dan mainan barang dari dulu kan koleksi saja buku paling and sukanya makan dan aku sangat mengidolakan orang tua mereka segala-galanya buat aku," seru mantan kekasih Denny Sumargo ini. "Jadi pas mereka pisah aku hancur sekali. Padahal masalah orang dewasa nggak bisa melanjutkan hubungan itu complex dan waktu seumur muda itu aku nggak ngerti bahwa relationship is so complicated and dua orang bisa sangat mencintai tapi emang nggak cocok untuk jalan bareng-bareng."
"Bahwa dua orang baik dan pintar dan hebat bukan berarti mereka akan cocok jadi pasangan dan cinta aja nggak cukup gitu. Mariage is complicated dan nggak segampang yang aku pikir, jadi sekarang aku merasa bodoh banget pernah mau bunuh diri ya dulu," sesalnya.
Namun kini Dita bisa menjadi sosok yang lebih tegar dan mau menerima perceraian orangtuanya. "Itu dari belajar dan waktu proses hidup dan menjalani hubungan aku sendiri di hidup yang serius. Aku jadi lebih ngerti apa yang Papa Mama aku hadapin sedikit," katanya.
(wk/riaw)
