Keputusan Atta Halilintar akikah ratusan kilogram daging kambing untuk sang putri menimbulkan pro dan kontra. Gus Miftah pun muncul memberikan pembelaan ini.
- Dessy Novitasari
- Rabu, 09 Maret 2022 - 17:52 WIB
WowKeren - Atta Halilintar belum lama ini menggelar acara akikah untuk sang buah hati, Ameena Hanna Nur Atta. Acara akikah tersebut digelar pada 4 Maret 2022 lalu.
Suami Aurel Hermansyah ini menyiapkan 222 kilogram daging kambing untuk akikah sang putri. Dalam tayangan YouTube, Atta Halilintar tampak menyiapkan tiga ekor kambing untuk mendapatkan 222 kilogram daging akikah. Atta pun ikut memotong kambing akikah sang putri.
Namun siapa sangka, keputusan Atta Halilintar menyiapkan kambing ratusan kilogram tersebut menimbulkan pro dan kontra. Publik menilai bahwa keputusan Atta Halilintar berlebihan. Sebab dalam Islam, akikah anak perempuan biasanya hanya memakai satu ekor kambing.
Terkait pro kontra itu, Gus Miftah lantas memberikan pembelaan. Menurut Gus Miftah, tidak ada yang salah dengan keputusan Atta Halilintar untuk menyiapkan ratusan kilogram daging akikah.
"(Satu ekor kambing) Itu kan syarat minimal, artinya mau seribu kambing pun boleh. Tapi jangan sampai kurang dari syarat minimalnya. Kalau memang perempuan kan satu," ungkap Gus Miftah dalam kanal YouTube StarPro Indonesia, Senin (7/3).
"Kalau kemudian Atta ada rezeki tujuh, bahkan sepuluh, bahkan seratus pun boleh. Mungkin Atta mengambil ukuran itu karena berkaitan dengan sejarah atau berkaitan dengan momentum. Berapa pun itu, boleh," sambung Gus Miftah.
Selain itu, Gus Miftah menyebut Atta Halilintar tidak berlebihan. Bahkan bagi Gus Miftah, keputusan Atta Halilintar itu justru patut dicontoh oleh masyarakat.
"Sekarang (itu) berlebih-lebihan bagi orang yang tidak mampu. Kalau kemudian dia mampu, kelasnya Atta itu kan seribu kambing aja mampu gitu kan," tutur Gus Miftah. "Dan itu tidak dia makan sendiri kan tapi diberikan kepada yang berhak. Lah, berlebih-lebihannya di mana?"
"Justru saya pikir ini perlu dicontoh bagi siapa pun yang mampu untuk syiar dengan menggunakan kemampuan hartanya. Salah satunya dengan melalui jalan akikah," pungkas Gus Miftah. "Ini saya pikir bagus. Jadi kalau ada istilah berlebih-lebihan, saya pikir enggak pas. Masa sedekah (dianggap) berlebih-lebihan."
(wk/dess)
