Mengenal Konsep PayLater dan Faktor Penyebab Milenial Kerap Tergoda
pixabay
SerbaSerbi

PayLater tengah digandrungi masyarakat terutama milenial. Mari kenalan terlebih dahulu dengan konsep PayLater serta faktor yang menyebabkan masyarakat kerap tergoda.

WowKeren - Belakangan ini marak penggunaan PayLater di tengah masyarakat terutama milenial. Bahkan beredar sejumlah konten di media sosial yang menceritakan penderitaan konsumen akibat PayLater. Namun, apa sih sebenarnya PayLater itu?

PayLater adalah layanan pinjaman online tanpa kartu kredit. Layanan ini membantu konsumen bertransaksi lebih awal dan membayarnya di kemudian hari. Layanan PayLater biasanya ditawarkan oleh marketplace yang bekerja sama dengan lembaga jasa keuangan. PayLater muncul guna memudahkan konsumen dalam berbelanja dan bertransaksi.

PayLater bahkan menyediakan fasilitas cicilan maupun langsung bayar lunas. Biasanya PayLater ini disediakan di aplikasi pembelian tiket, aplikasi e-commerce sampai e-wallet.

Meski dianggap mudah, layanan PayLater juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Juru bicara OJK, Sekar Putih Djarot membenarkan bahwa PayLater kini banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia.

"Di Indonesia, PayLater dapat difasilitasi melalui beberapa lembaga jasa keuangan seperti bank, lembaga pembiayaan, atau Fintech Peer-to-Peer Lending," kata Sekar.


Cara kerja PayLater sendiri cukup mudah. Umumnya, syarat pengaktifan PayLater adalah calon konsumen harus berusia minimal 17 tahun, berpenghasilan, dan berstatus sebagai WNI yang dibuktikan dengan kepemilikan KTP

Sama dengan kartu kredit, PayLater juga menerapkan limit pemakaian. Biasanya, limit yang disediakan mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 15 juta atau lebih, tergantung dari kebijakan perusahaan.

Pengguna PayLater juga dapat menentukan tenor atau rentang waktu pembayaran. Kebanyakan waktu yang diberikan adalah 3, 6, hingga 12 bulan. Pengguna dapat memilih tenor sesuai dengan kemampuan konsumen.

Pengguna PayLater kemudian harus membayar nominal pinjaman sebelum jatuh tempo yang telah disepakati. Bila tidak, tentunya akan ada pihak-pihak yang bertugas untuk menagih tunggakan konsumen.

Namun, tahukah Anda apa saja faktor yang memengaruhi tingkat penggunaan PayLater? Nah, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini ya.

(wk/Sisi)

1. Syarat Pengajuan Sangat Mudah


Syarat Pengajuan Sangat Mudah
pixabay

Sebagian masyarakat menganggap syarat aktivasi PayLater sangat mudah. Faktor ini menjadi penyebab terbesar meningkatnya penggunaan PayLater. Biasanya, pengguna hanya memerlukan KTP untuk mengaktifkan PayLater. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Tim Peneliti RISED dan Ekonom dari Universitas Airlangga, Rumayya Batubara, S.E., M.Reg.Dev., Ph.D.

"Kehadiran layanan PayLater terbukti membantu pengelolaan keuangan individu. Proses pengajuan yang cepat dengan hanya mensyaratkan KTP serta nominal pengajuan yang lebih rendah dibandingkan kartu kredit juga menjadi keunggulan layanan ini," kata Rumayya.

2. Jadi Penolong Keuangan di Masa Pandemi


Jadi Penolong Keuangan di Masa Pandemi
pixabay

Di masa pandemi, belanja dengan metode cicilan sangat diandalkan. Pembayaran PayLater rupanya mampu menjadi penyelamat saat terhimpit masalah keuangan. Hal itu dibenarkan oleh VP Marketing & Communications salah satu platform kredit digital di Indonesia , Indina Andamari.

"Riset pada tahun ini menunjukkan, pandemi berdampak pada akselerasi penggunaan PayLater menjadi metode pembayaran pilihan yang cepat, mudah dan aman di e-commerce," kata Indina.

3. Pilihan Cicilan Beragam


Pilihan Cicilan Beragam
pixabay

Pilihan cicilan yang beragam juga menyumbang faktor terbesar meningkatnya PayLater. Masyarakat merasa akses kredit lebih terjamin dengan penawaran cicilan yang beragam. Entrepreneur yang bergerak di bidang finansial, Umang Rustagi membenarkan hal demikian.

"Populernya e-commerce dan transaksi digital, serta beragamnya pilihan cicilan menyebabkan PayLater justru menjadi pintu masyarakat ke akses kredit yang terjamin," papar Umang.

4. Munculnya Banyak Promo Menarik


Munculnya Banyak Promo Menarik
pixabay

PayLater biasanya juga menawarkan berbagai promo menarik khusus penggunanya. Misalnya, adanya voucher gratis ongkir atau diskon produk bila menggunakan PayLater. Peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda membenarkan bahwa cara itu bertujuan menarik lebih banyak pengguna PayLater.

"PayLater ini kan masuk ke dalam ekosistem dari e-commerce sekarang. Yang tentunya didukung dengan banyaknya penawaran dan promo menarik. Jadi kenaikan transaksi e- commerce sudah sewajarnya akan meningkatkan permintaan dari PayLater sendiri," jelas Nailul Huda.

5. Bunga Rendah


Bunga Rendah
pixabay

Tak cuman promo dan kemudahan pembayaran, PayLater juga dianggap menawarkan bunga yang rendah. Kondisi ini membuat konsumen semakin tertarik menggunakannya. Koresponden PRNewswire, Syifa Siti Nurfauziyah telah membuktikannya.

"Saya sendiri saat ini sudah pakai PayLater sejak dua tahun, kira-kira saat awal pandemi. Dari pengalaman saya, PayLater bisa mempermudah membeli apa saja kebutuhan saya di saat keuangan sedang tidak stabil. Apalagi dengan cicilan yang rendah bunganya," beber Syifa.

6. Metode Pembayaran Cicilan Fleksibel


Metode Pembayaran Cicilan Fleksibel
pixabay

Faktor lain yang meningkatkan penggunaan PayLater adalah metode pembayaran cicilan yang fleksibel. Konsumen dapat memilih metode apapun seperti transfer bank, pembayaran melalui e-commerce atau minimarket terdekat untuk melunasi cicilan. Indina Andamari lagi-lagi mendukung hal tersebut.

"Saat ini industri PayLater telah menjadi industri yang terus bertumbuh secara signifikan dalam waktu relatif cepat. Kebutuhan masyarakat akan opsi metode pembayaran fleksibel menjadi faktor utama bagi pertumbuhan industri ini," ungkap Indina.

7. Limit Kredit Yang Diberikan Besar


Limit Kredit Yang Diberikan Besar
pixabay

Faktor terakhir yakni besarnya limit kredit yang diberikan oleh PayLater. General Manager salah satu perusahaan keuangan, Lily Suriani mengatakan bahwa masyarakat senang membeli barang harga tinggi menggunakan cicilan. Karena itu, PayLater banyak dibutuhkan.

"Limit yang diberikan cukup banyak sehingga orang bisa milih beli barang harga tinggi. Ketika mereka beli barang diatas Rp 10 juta pakai PayLater itu mereka bisa dapat barangnya, lalu mereka membayar kemudian atau secara berkala. Itu makin dibutuhkan," kata Lily.

Nah, itu dia ulasan WowKeren tentang pengertian PayLater dan faktor-faktor yang meningkatkan penggunaannya. Meski dianggap mudah, namun PayLater ternyata juga menyimpan sejumlah resiko loh. Penasaran apa saja? WowKeren akan merangkumnya di artikel selanjutnya. Nantikan ya. See you!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru