Ravi VIXX Dilaporkan Sengkongkol Dengan Co-CEO Demi Curangi Wamil
Naver
Selebriti

Ravi dikatakan berpura-pura pingsan dan menghubungi nomor darurat 119. Namun sang idol menolak perawatan di unit gawat darurat dan meminta rawat jalan saraf.

WowKeren - Ravi telah mengakui dirinya melakukan kecurangan dalam proses masuk wajib militer. Kini menurut laporan yang dirilis pada Senin (3/4), member VIXX itu dikabarkan bersekongkol dengan Co-CEO agensinya.

Menurut loporan itu, Ravi dan co-CEO menghubungi Tuan Gu untuk membantu meloloskan dirinya dan rapper lain, Nafla dari wamil pada Februari 2021 lalu. Tuan Gu menyarankan agar Nafla memakai alasan kondisi mentalnya buruk sedangkan Ravi berpura-pura menderita epilepsi.

Co-CEO menandatangani kontrak dengan Tuan Gu atas nama Ravi dengan membayar 50 juta won (sekitar Rp569 juta). Mereka lantas menerima rencana "skenario akting epilepsi palsu" yang diusulkan Tuan Gu.

Setelah itu, Ravi tiba-tiba berpura-pura pingsan dan melaporkannya ke nomor darurat 119. Mengikuti instruksi Tuan Gu, Ravi menolak perawatan unit gawat darurat di rumah sakit dan meminta perawatan rawat jalan saraf.


Ravi kemudian mengunjungi dokter lagi keesokan harinya dan menjelaskan gejala palsunya, meminta tes EEG. Pada April 2021, sang idol mengunjungi rumah sakit untuk mengetahui hasilnya.

Namun dokter yang bertugas melaporkan tidak ada kelainan atau gejala dan memutuskan bahwa Ravi tidak memerlukan pengobatan. Mendengar ini, Tuan Gu menginstruksikan sang idol untuk meminta perawatan pencegahan.

Ravi mengklaim, "Jika gejala muncul lagi, dia akan sangat stres, dan itu akan menjadi akhir dari karier musiknya." Idol kelahiran tahun 1993 ini akhirnya mendapatkan pengobatan dan obat-obatan hingga Juni 2021.

Ravi juga mendapatkan surat keterangan dokter terkait epilepsi palsu yang dideritanya. Terkait hal itu, Tuan Gu memberi tahu Ravi, "Bagus, itu berarti kamu akan dibebaskan dari militer."

Sementara itu, Ravi sempat menghadapi surat perintah penangkapan pada 2 Maret lalu. Namun hakim Kim Ji Sook dari Pengadilan Distrik Selatan Seoul menolak penangkapan karena merasa tidak ada risiko melarikan diri atau menghancurkan barang bukti. Bagaimana menurutmu?

(wk/amal)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait