Menyusul kolaborasi NCT dengan Starbucks, Winwin dan Renjun diduga memberikan tanggapan di tengah seruan boikot fans. Sebelum mereka, Taeyong juga menyatakan posisinya.
- Intan Maharani
- Jumat, 31 Mei 2024 - 10:19 WIB
WowKeren - Renjun dan Winwin diduga telah memberikan respons terkait seruan boikot terhadap kerja sama NCT dengan Starbucks. Sebelum kedua member asal Tiongkok itu, Taeyong juga menyinggung soal boikot melaui aktivitas media sosialnya.
Pada Kamis (30/5/2024), Winwin tampak menggunakan emoji semangka baik di postingan Dear U. Bubble dan postingan Instagram. Pada saat membuat postingan itu, fans sedang ramai-ramainya menggembar-gemborkan boikot.
Meskipun tidak disertai konteks lebih lanjut, Winwin diduga menyatakan Posisinya Penggunaan emoji semangka yang identik dengan dukungan terhadap Palestina membuat fans menduga Winwin telah menyatakan keberpihakannya.
Selanjutnya pada Jumat (31/5/2024) pagi, Renjun membuat Instagram Story yang langsung menarik perhatian penggemar. Meskipun bukan kalimat utuh, Renjun mengatakan “damai” dibarengi dengan emoji secangkir kopi, hati yang patah, dan tanda silang.
Karena NCT bekerja sama dengan produk kopi, pernyataan Renjun untuk melarang kopi membuatnya diduga merespons kerja sama grup dengan franchise tersebut. Apalagi, ia menekankan pada kata “perdamaian” yang diikuti dengan emoji hati.
Kendati senada dengan Winwin yang tidak secara gamblang menyatakan maksudnya, Renjun diduga kuat mendorong perdamaian dengan tidak membeli kopi dan berhubungan dengan kolaborasi NCT dengan Starbucks. Seperti diketahui, idol K-Pop tidak bisa secara terang-terangan menunjukkan keberpihakan dan segalanya diatur agensi, termasuk soal pilihan kontrak ini.
Namun sayangnya, Renjun senasib dengan Taeyong lantaran postingan mereka dihapus tak lama setelah dibuat. Beruntung respons Renjun telah berhasil diabadikan oleh fans.
Sementara itu, Starbucks telah mengumumkan kolaborasi merchandise dengan NCT. Tak lama setelah kerja sama itu terkuak, fans menyuarakan protes mereka lantaran Starbucks diduga produk yang mendukung serangan Israel terhadap Palestina. Apalagi, seruan boikot semakin kencang karena Israel telah melancarkan serangan brutal ke Rafah sebagai kota terakhir di Jalur Gaza dan menjadi tempat jutaan penduduk Palestina mengungsi.
Adapun alasan fans memboikot kerja sama NCT dan Starbucks adalah untuk menekan perusahaan tersebut agar mencabut dukungannya terhadap Israel. Meskipun Starbucks tidak berada di fokus utama BDS Movement, CEO perusahaan itu diketahui mendukung Israel. Selain itu, NCTzen berharap para member bisa lebih mengerti tentang kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
(wk/inta)
