Selebriti

Inul Daratista kembali membagikan pengalaman kurang menyenangkan dengan petugas pajak. Mengunggah video viral seorang pedagang yang protes, Inul mengaku senasib dengan pebisnis lainnya.

• Diah Candra Trisanti
• Minggu, 02 Juni 2024 - 12:00 WIB

WowKeren - Inul Daratista kembali membagikan pengalaman kurang menyenangkan dengan petugas pajak. Mengunggah video viral seorang pedagang yang protes karena kehadiran petugas pajak di warung kecil miliknya, Inul mengaku senasib.

Diakui Inul, ia juga pernah mengalami hal yang sama dengan video viral tersebut. Selain petugas pajak yang menunggu di lokasi karaoke miliknya, petugas pajak juga sampai memasang alat.

Kelakuan petugas pajak itu membuat Inul meradang. Apalagi, ia termasuk pebisnis yang taat pajak. Ia sama sekali tidak pernah mangkir bayar pajak.

"Itu medan yah !!! karaoke saya yg di lippo plaza sidoarjo juga di tungguin buu😭 sampe dipasangin alat segala kemaren , anjiirrr ngga tuh !! lengkap lagi , dinas pajak dkk juga tiap hari loh kemaren kemaren … dan masih 40persen lagi , plus+ dikurangi potong gaji karyawan 3persen [sic!]," tulis Inul di bagian keterangan unggahannya pada Minggu (2/6). "It’s okey ga masalah ttp tak trimo kok mmg sdh diatur negara🤪🫣😱 meski pelan2 mampuss ,UMR daerah kan imut2 gajine, selamat deh hahahaha [sic!]."

"Hellooooo ….. takut gak setor pajak ?? ooh Nooo,sy bukan type lari dr aturan negara yah ! sidoarjo mana suaranya , mau nungguin ? apa mau ikutan kerja ? sekalian karaokean ?? mumpung lokasi baru fresh abis aku renovasi nih … !!!!! colek pakDe Wi @jokowi #dispendasidoarjo @bapendajatim [sic!]," tambah Inul seraya menautkan akun dinas terkait.

Unggahan Inul tak ayal banjir reaksi netizen. Tidak sedikit netizen yang turut memberikan dukungan untuk Inul.

Sebelumnya, Inul juga sempat menyoroti soal kenaikan Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) yang mencapai 40-75%. Inul menilai bahwa kenaikan itu bisa berdampak bukan hanya keberlangsungan pada usahanya, tetapi juga pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan tempat karaoke miliknya, seperti karyawan dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) yang mengelola royalti atas lagu dan musik yang dimuat dalam layanan musik digital.