Hantavirus Hebohkan Tiongkok di Tengah Wabah Corona, Berikut Gejala Hingga Langkah Pencegahannya
Health

Wabah Corona belum usai, belum lama ini Tiongkok dihebohkan dengan hantavirus. Lantas, apa itu hantavirus? Bagaimana proses penularannya dan bagaimana gejala yang dialami penderita jika terinveksi oleh virus ini? Berikut informasinya.

WowKeren - Wabah virus Corona masih menjadi bahasan panas di berbagai penjuru dunia. Bagaimana tidak? Hingga Kamis (26/3), setidaknya sudah ada lebih dari 400 ribu orang yang terinfeksi virus asal Wuhan, Tiongkok, ini.

Corona belum usai, kini Tiongkok dihadapkan dengan hantavirus. Kemunculan virus ini diketahui setelah seorang pekerja asal Provinsi Yunan ditemukan meninggal dunia dalam perjalanan saat kembali ke Provinsi Shandong pada Senin (23/3).


Usai meninggal, jenazah pekerja tersebut langsung diperiksa oleh petugas medis setempat. Alih-alih virus Corona, petugas medis justru menemukan keberadaan virus hanta di dalam tubuh pekerja tersebut. Kejadian ini langsung menjadi perbincangan warganet. Bahkan di Indonesia, hantavirus menjadi trending topic nomor dua di Twitter.

Lantas, apa sih hantavirus itu? Bagaimana proses penularannya dan bagaimana gejala yang dialami penderita jika terinveksi olehh virus ini? Langsung saja yuk simak informasi selengkapnya berikut ini.

(wk/eval)

1. Apa Itu Hantavirus yang Menghebohkan Tiongkok dan Sejak Kapan Virus Ini Muncul?


Apa Itu Hantavirus yang Menghebohkan Tiongkok dan Sejak Kapan Virus Ini Muncul?

Mengutip The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hantavirus merupakan keluarga virus yang disebarkan oleh hewan pengerat, termasuk tikus. Infeksi akibat penyakit ini biasa disebut dengan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). Dikutip dari Indiatiday, Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI) Amerika Serikat dalam sebuah jurnal menulis bahwa saat ini jenis hantavirus telah mencakup lebih dari 21 spesies yang disebabkan oleh tikus-tikus kecil.

Dari hasil penelusuran ditemukan fakta bahwa virus ini pertama kali muncul ketika terjadi perang Korea (1950-1953), di mana lebih dari 3.000 kasus demam berdarah Korea dilaporkan di antara pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tahun 1978, penyebab demam Hemerologis Korea berasal dari hewan pengerat yang terinfeksi virus di dekat sungai Hantan, Korea Selatan.

Karena itulah virus ini dinamakan dengan Hantan, sesuai dengan nama sungai tempat para tikus terinfeksi virus. Lalu pada tahun 1981, virus Hantan diberi nama baru yaitu hantavirus. Nama ini diperkenalkan di keluarga Bunyaviridae, karena mencakup virus yang menyebabkan demam hemoroligik dengan sindrom ginjal (HFRS).

2. Ini Beberapa Lokasi yang Rawan Terpapar Hantavirus, Di Mana Saja?


Ini Beberapa Lokasi yang Rawan Terpapar Hantavirus, Di Mana Saja?

Ada beberapa lokasi yang menjadi tempat "rawan" terpapar oleh hantavirus. Di antaranya adalah pedesaan, hutan, ladang hingga peternakan. Lokasi ini diketahui menjadi tempat terbaik untuk hewan pengerat tikus. Di wilayah perkotaan, gudang dan bangunan kosong yang tak terurus menjadi tempat yang rawan, karena menjadi tempat tinggal para tikus pembawa hantavirus.

Tikus dengan hantavirus biasanya bersarang, buang kotoran, air kencing hingga air liur secara terus menerus yang membuatnya menumpuk sehingga virus semakin tersebar. Sayangnya, kita tidak bisa mengenali tikus yang membawa hantavirus karena mereka tidak akan sakit.

3. Bagaimana Cara Penularan Hantavirus ke Manusia? Samakah dengan Corona?


Bagaimana Cara Penularan Hantavirus ke Manusia? Samakah dengan Corona?

Kabar baiknya, penularan hantavirus tak semudah Corona. Jika Corona dapat bertranmisi atau menular dari manusia ke manusia melalui droplet, beda halnya dengan hantavirus. Sebab sumber penularannya hanya satu, yakni kontak dengan tikus pembawa hantavirus. Karena itulah penyakit ini tidak bisa merebak dengan cepat, terutama di tempat dengan sanitasi yang baik.

Ada beberapa cara penularan hantavirus ke manusia. Pertama jika tikus menggigit seseorang, bisa jadi virus yang dibawanya menyebar ke orang tersebut. Kedua, para ilmuwan percaya bahwa orang dapat tertular hantavirus jika menyentuh benda yang telah terkontaminasi urin, kotoran, atau air liur tikus pembawa hantavirus. Tanpa mencuci tangan lebih dulu, orang tersebut langsung menyentuh mulut dan hidung. Ketiga, ilmuwan juga memperkirakan jika seseorang dapat terinveksi hantavirus jika dia memakan makanan yang telah terkontaminasi oleh air kencing, kotoran atau air liur tikus yang terinveksi hantavirus.

Sebagai contoh kasus yang terjadi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi hantavirus tidak menularkan ke manusia lainnya. Sedangkan beberapa kasus penularan dari orang ke orang yang terjadi di Chili dan Argentina saat seseorang melakukan kontak dengan pasien terinveksi sejenis hantavirus sebenarnya adalah karena virus Andes.

4. Gejala Hantavirus Mirip Flu Pada Umumnya, Tapi Tetap Perlu Diwaspadai!


Gejala Hantavirus Mirip Flu Pada Umumnya, Tapi Tetap Perlu Diwaspadai!

Menurut jurnal dari Iowa State University, gejala hantavirus baru akan terlihat sekitar dua hingga empat minggu setelah pasien terinveksi. Gejala hantavirus mirip flu pada umumnya. Penderita akan mengalami demam tinggi hingga 38 derajat celcius, menggigil, sakit kepala, batuk dan nyeri sendi. Sebagian kasus bahkan sampai mengalami mual, muntah hingga diare. Ada juga gejala yang terlambat muncul, yakni pasien hantavirus akan merasakan sesak nafas yang dibarengi dengan batuk, pilek, sakit tenggorokan dan ruam.

Karena gejalanya sangat mirip dengan flu biasa, proses diagnosis pada pasien hantavirus bisa dibilang cukup rumit. Bahkan hingga saat ini belum ada alat maupun tes khusus yang bisa digunakan untuk mendiagnosisnya. Satu-satunya cara untuk mengetahui paparan virus ini adalah dengan mencari tahu riwayat pasien dan gejala apa saja yang dialaminya.

5. Tingkat Kematian Hantavirus Sangat Tinggi, Seberapa Besar dan Seberapa Bahaya?


Tingkat Kematian Hantavirus Sangat Tinggi, Seberapa Besar dan Seberapa Bahaya?

Meskipun gejalanya mirip dengan flu biasa, tingkat kematian yang disebabkan oleh hantavirus terbilang cukup tinggi yakni hingga 38 persen. Angka ini kurang lebih sekitar 10 kali lipat jika dibandingkan dengan virus Corona yang semakin mewabah.

Hantavirus tidak hanya merusak pernapasan, tapi juga bisa menyerang ginjal. Kondisi ini dinamakan dengan Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS). Meskipun gejala yang ditimbulkan sama dengan HPS, komplikasinya justru berbeda. Jika pasien HPS dapat mengalami kegagalan paru-paru, pasien HFRS bisa mengalami gagal ginjal karena ginjal tidak mampu bekerja dengan seharusnya.

6. Pengobatan Seperti Apa yang Bisa Dilakukan Pada Pasien Terinfeksi Hantavirus?


Pengobatan Seperti Apa yang Bisa Dilakukan Pada Pasien Terinfeksi Hantavirus?

Meskipun tingkat kematiannya cukup tinggi, pasien hantavirus tetap bisa diobati. Pada umumnya mereka tidak mendapatkan perawatan khusus, pengobatan atau vaksin. Tapi jika gejalanya diketahui lebih awal, pasien tersebut akan menerima perawatan medis di Unit Perawatan Intensif (ICU) agar kondisinya bisa membaik.

Di ICU, pasien akan diintubasi dan diberikan terapi oksigen untuk membantu gejala kesulitan bernafas agar tidak bertambah parah. Selain itu pasien juga akan mendapatkan penggantian cairan, diberi obat-obatan dan sebagainya. Meski demikian, proses pemulihan pasien hantavirus cenderung lambat dan pasien biasanya akan mengeluh kelelahan serta mengalami berbagai efek samping lainnya.

7. Tak Ingin Terinveksi Hantavirus? Maka Sebaiknya Terapkan Beberapa Langkah Pencegahan Ini


Tak Ingin Terinveksi Hantavirus? Maka Sebaiknya Terapkan Beberapa Langkah Pencegahan Ini

Meskipun kasus hantavirus sangat jarang dan kemungkinannya untuk mewabah cukup kecil, tidak ada salahnya untuk tetap mewaspadai virus satu ini. Cara pencegahan yang paling mudah dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita. Selain itu, usahakan untuk selalu rajin mencuci tangan, terutama setelah memegang benda-benda kotor. Dengan begitu, kita dapat mengurangi risiko penularan virus ini.

Demikian beberapa fakta yang berkaitan dengan hantavirus yang baru-baru ini menghebohkan Tiongkok. Simak juga artikel ini untuk mengetahui kaitan antara sakit mata dengan Corona. Selain itu, kamu juga bisa menyimak artikel ini untuk mengetahui beberapa cara agar tetap produktif selama bekerja di rumah karena wabah Corona.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru