Rasakan Depresi Imbas Sosial Media? Intip Cara-Cara Meminimalisirnya
Pxhere
SerbaSerbi

Kamu depresi karena efek terlalu sering pakai sosial media? Cara-cara berikut bisa kalian lakukan untuk hempas perasaan depresi yang muncul akibat negatif sosial media.

WowKeren - Meski sebagian orang menganggap sosial media sebagai media hiburan. Namun tak sedikit penggunanya yang mengaku semakin depresi usai menggunakan sosial media. Menurut survei yang dikeluarkan Hopelab, 25 persen dari 1.300 koresponden yang mengalami depresi dikatakan semakin merasa tertekan, stres, dan cemas usai memakai sosial media.

Sementara itu, studi lain yang diterbitkan oleh Journal of Social and Clinical Psychology menemukan bahwa semakin sedikit orang menggunakan sosial media, maka semakin sedikit pula depresi dan kesepian yang mereka rasakan.

Temuan itu didukung oleh sebuah penelitian dari University of Pennsylvania bahwa penggunaan Facebook, Snapchat, dan Instagram yang terlalu sering justru semakin membuat mereka kesepian.


Art Markman, seorang profesor psikologi di University of Texas di Austin juga mengatakan curhat di sosial media tak cukup membantu seseorang untuk menemukan solusi bahkan tak bisa menyelesaikan apapun.

"Komentar online sangat agresif, tanpa menyelesaikan apa pun," kata Art Markman dikutip dari Scientific American. "Pada akhirnya Anda tidak mungkin merasa ada orang yang mendengar Anda. Memiliki pengalaman emosional yang kuat yang tidak terselesaikan dengan sendirinya dengan cara yang sehat bukanlah hal yang baik."

Sebelumnya, WowKeren telah mengulas ciri-ciri seseorang yang kemungkinan merasakan depresi yang diakibatkan oleh sosial media. Nah, kali ini kita bakal mengulas soal cara meminimalisir atau bahkan menghilangkan ciri-ciri depresi akibat sosial media. Sejumlah cara bijaksana berikut bisa kalian ikuti guna meminimalisir perasaan depresi. Penasaran seperti apa? Yuk, simak di ulasan berikut ini.

(wk/Sisi)

1. Detoks Sosial Media


Detoks Sosial Media
Pixahive

Detoks media sosial adalah periode waktu tertentu yang digunakan seseorang untuk beristirahat atau menahan diri agar tidak menggunakan media sosial. Dengan melakukan detoks media sosial, Anda mungkin menemukan manfaat dalam hubungan sosial, produktivitas, kesehatan fisik, dan mental.

Jacob Barkley, profesor psikologi di Kent State University mengatakan bahwa detoks atau berhenti sejenak bermain sosial media dapat membantu beberapa orang mengurangi stres dan kecemasan mereka.

Manfaat detoks sosial media juga dirasakan koresponden bernama Emily dari Young Minds UK. Ia merasa kualitas hidupnya semakin baik sejak meminimalisir penggunaan sosial media.

"Awalnya saya bermaksud untuk tidak menggunakan media sosial selama dua atau tiga hari tetapi akhirnya saya tidak melakukannya lebih dari seminggu! Saya merasa terputus dari kekacauan di dunia. Saya senang berada bersama keluarga saya, alih-alih fokus bermain sosial media," kata Emily. "Saya merasa lega dan bebas. Saya sangat menyukai detoks media sosial sehingga sejak itu saya benar-benar mengubah cara saya menggunakan media sosial."

2.


Maxpixel

Seringkali seseorang yang sedang merasa depresi menghabiskan lebih banyak waktu mereka di ponsel untuk mengakses sosial media. Hal itu dipicu oleh keinginan melarikan diri dan mencari hal menyenangkan di sosial media guna melupakan stres dan depresi yang dirasa.

Namun, tahukah kalian jika bersenang-senang dengan teman atau keluarga secara langsung lebih efektif mengurangi depresi, alih-alih melampiaskannya ke sosial media. Sebuah studi yang diterbitkan jurnal Plos One pada tahun 2019 mengatakan bahwa kekuatan interaksi sosial secara langsung dapat meningkatkan kebahagiaan, dan kesejahteraan serta mengurangi tingkat stres seseorang.

Hal itu juga didukung oleh peneliti asal Inggris Debby Downer. Ia menyebut kebahagian orang lain dapat menular, sementara depresi tidak. Itu mengapa, menghabiskan waktu dan bersenang-senang dengan teman secara langsung dikatakan dapat mengobati stres dan rasa depresi seseorang.

"Menghilangkan stereotip tentang depresi dan menunjukkan kekuatan persahabatan. Menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman dalam hal ini dapat menguntungkan Anda secara mental dan fisik juga," kata Debby.

3. Lakukan Hal Positif Yang Buatmu Senang


Lakukan Hal Positif Yang Buatmu Senang
Maxpixel

Cobalah untuk melakukan aktivitas atau kegiatan yang kamu gemari. Dr Alexandra Hamlet dari Child Mind Institute menelaah apabila depresi remaja dan orang dewasa semakin meningkat lantaran mereka terus berfokus pada sosial media yang menyebabkan kurangnya aktivitas fisik yang menyenangkan.

Dr Hamlet menyarankan agar orang-orang sadar akan bahaya bermain sosial media terus menerus. Ia menyebut kegiatan yang menghasilkan pencapaian, seperti mempelajari keterampilan baru dan mengembangkan bakat dapat meminimalisir perasaan stres dan depresi.

"Jika Anda menghabiskan banyak waktu di ponsel, Anda memiliki lebih sedikit waktu untuk aktivitas yang dapat membangun kepercayaan diri, rasa pencapaian, dan keterhubungan," kata Dr Hamlet. "Lakukan lebih banyak aktivitas positif dan temukan manfaatnya."

4. Manjakan Diri Sendiri


Manjakan Diri Sendiri
Pxhere

Stres bisa terjadi lantaran seseorang terlalu keras pada diri sendiri. Penggunaan sosial media secara berlebih juga dapat membuat seseorang lupa untuk memenuhi kebutuhan dan menyenangkan diri sendiri, yang mengakibatkan stres. Itu mengapa, penting bagi Anda sesekali waktu manjakan diri sendiri agar emosi dan tubuh kalian lebih rileks. Hal itu didukung oleh penelitian dari Aristoteles University of Thessaloniki bahwa memanjakan diri dapat meringankan beban psikologis.

Seorang penulis bernama Jay Dixit yang concern dengan masalah kesehatan mental mengatakan bahwa memanjakan diri sendiri sangat bermanfaat untuk kualitas hidup seseorang. Hal itu dapat meningkatkan kebahagiaan dan meminimalisir perasaan depresi dan stres.

"Meluangkan waktu untuk bersantai membuat Anda lebih mindful dan dapat membuat Anda semakin menikmati hidup. Ini, pada gilirannya, meningkatkan kebahagiaan," kata Jay Dixit dikutip dari Psychology Today. "Ini tidak mudah, tetapi sangat penting jika ingin hidup Anda lebih bahagia."

5. Stop Membandingkan Diri Kamu Dengan Orang Lain


Stop Membandingkan Diri Kamu Dengan Orang Lain
Pxhere

Salah satu cara sehat untuk meningkatkan kebahagiaan adalah mengurangi keinginan untuk membandingkan diri sendiri dengan kehidupan orang lain. Apalagi, pemakaian sosial media berlebih dapat memperburuk perbandingan sosial, membuat banyak dari kita merasa lebih buruk tentang diri kita sendiri. Psikolog terkenal asal Amerika BF Skinner berpendapat bahwa depresi semakin meningkat saat seseorang terus menerus melihat kehidupan orang lain.

Hal itu juga didukung oleh penelitian profesor Benjamin Johnson dari Universitas Florida College of Journalism and Communications. Kebiasaan membandingkan diri sendiri di sosial media dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang yang mengakibatkan stres dan tertekan.

"Kerap membandingkan diri dapat mengurangi perasaan positif, membuat pengguna media sosial merasa lebih buruk tentang diri mereka sendiri. Dengan kata lain, dengan membandingkan diri mereka dengan orang-orang yang dianggap lebih baik dalam hidup, harga diri dan kepercayaan diri mereka akan turun," Benjamin Johnson.

Dari pada membandingkan diri dengan orang lain, lebih baik mulai belajar menerima keistimewaan diri kita. Karena apa yang kita punya belum tentu mereka punya, dan apa yang kita anggap sempurna belum tentu terlihat sempurna oleh orang lain. Pandangan orang beda-beda seperti yang dikatakan mantan Presiden Amerika Serikat, Theodore Roosevelt. "Perbandingan adalah pencuri kebahagiaan. Jadi, ambil kembali kekuatanmu. Putuskan bahwa energi Anda akan digunakan untuk memercayai diri sendiri dan menciptakan kehidupan yang layak Anda dapatkan." So, dari pada sibuk membandingkan diri mending enjoy your self guys.

Beberapa cara di atas mulai bisa diterapkan bilamana kalian merasa depresi karena terlalu sering menggunakan sosial media ya guys! Yang perlu diingat, jangan makin intens bermain sosial media karena hanya akan memperburuk tingkat depresi kalian.

Gimana, menarik bukan ulasan tentang sosial media ini? Bermain sosial media tidak selamanya buruk, asal kita tahu bagaimana menggunakannya dengan bijaksana. Jangan sampai niat hati mau mencari hiburan yang didapat malah tuntutan dan tekanan.

Gak cukup sampai disini, WowKeren juga akan mengulas fenomena Flexing di sosial media. Jadi, buat kalian yang penasaran apa itu Flexing dan hal menarik apa soal Flexing. Tunggu artikel selanjutnya ya. See you sahabat WK!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait