Via Vallen belum lama ini menggelar acara tahlilan bertepatan dengan hari ke-40 kepergian sang ayah. Pelantun 'Sayang' ini kembali mencurahkan isi hatinya melalui unggahan Instagram.
- Diah Candra Trisanti
- Rabu, 19 Juni 2024 - 21:56 WIB
WowKeren - Pedangdut Via Vallen tampaknya masih merasakan duka mendalam atas kepergian sang ayah, Muhammad Arifin, untuk selama-lamanya. Tepat pada Selasa (18/6), Via kembali mencurahkan isi hatinya. Ia bahkan blakblakan mengaku selama ini telah bersikap sombong.
"Dear, papa. Ga nyangka ternyata moment pengajian 4 bulanan cucu papa ini jadi dokumentasi terakhir kita. Setelah liat video ini, aku baru nyadar kalo papa sudah tua [sic!]," ungkap Via seraya mengunggah cuplikan video rekamannya kala menggelar acara empat bulan kehamilannya. "Selama ini aku sombong, ga pernah kepikiran bahwa papa sewaktu waktu akan di ambil [sic!]."
Diakui Via, ia nyaris tiap hari mengunjungi makam sang ayah. Ia bahkan kerap tidur di tempat kesukaan sang ayah. Meski merasakan duka mendalam, Via pun berusaha untuk ikhlas.
"Paa, hari ini kita tahlilan 40 harinya papa. Hampir tiap hari aku ke makam papa, tidur di sofa bed favorite papa. Karena katanya selama 40 hari papa masih di rumah ini, dan aku meyakini itu. Jadi aku masih ngerasa kita dekat [sic!]," lanjut Via. "Setelah 40 hari papa semakin jauh ya? Semoga aku kuat ya paa, semakin ikhlas. Papa yang tenang ya di sana. Aku sayang papa 🤍 [sic!]."
Sementara itu, ayah Via mengembuskan napas terakhirnya pada 11 Mei lalu di Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo, Jawa Timur. Sebelum meninggal, ayah Via sudah menjalani perawatan karena penyakit komplikasi yang dideritanya.
Sebagai anak, Via merasakan kehilangan. Ia sempat terlihat memeluk jenazah sang ayah yang sudah terbujur kaku. Air mata Via pun tidak berhenti keluar dari matanya. Sedangkan, suami Via, yakni Chevra Yolandi, berusaha menguatkan sang istri.
Sikap Via tak ayal menjadi sorotan. Pasalnya, sebelum sang ayah meninggal, ia pernah curhat pilu soal keluarganya. Via bahkan sampai merasa bahwa ia bukanlah anak kandung.
"Aku ada di lingkungan orang-orang yang egois. Orang-orang yang secara psikologi, ciri-cirinya seperti pengidap NPD. Jadi, mau semenderita apapun kita, mereka enggak akan peduli, kalau diomong pun, yang ada malah jadi adu nasib, dan itu capek. Namanya manusia itu pasti punya batas sabar," curhat Via sedih.
"Terus aku berontak dengan menjauh, malah dibilang sudah berubah karena berumah tangga? Demi Allah deh kalau kelakuannya benar, mau sampai kisut akunya, selama di tabungan masih ada isinya, bakal bantuin kok. Tapi ini kalau bantuin lagi, terus bantuannya dipakai apa dulu? Ngenes enggak lho jadi aku?” lanjut Via pilu. “Sampai aku ini mikir, di rumah itu statusku beneran anak kandung apa bukan? Kok dari dulu hobi banget bikin menderita, dan sampai aku setua ini masih belum sadar juga.”
(wk/diah)
