BCL dan Tiko Aryawardhana disorot soal ekspresi wajah tak biasa kala asyik plesiran di Italia di tengah kasus dugaan penggelapan masih terus bergulir. Di sisi lain, kubu Arina Winarto eks istri Tiko kembali bahas perkembangan kasus.
- Ria Susilo Wardhani
- Selasa, 11 Juni 2024 - 14:00 WIB
WowKeren - Bunga Citra Lestari dan sang suami, Tiko Aryawardhana masih asyik plesiran ke Italia di tengah kasus dugaan penggelapan yang diprediksi capai miliaran. Bersikap ceria, ekspresi wajah BCL dan Tiko digunjing lantaran seolah sedang memikirkan masalah.
Awalnya, BCL pamer video berada di dalam pesawat dan mengungkap pesan positif. "Never have to worry about long flight, cause I got him," tulis BCL menyanjung Tiko.
Video itu langsung menuai perbincangan karena netter mengira ekspresi dan tatapan mata BCL terlihat berbeda. "Mata bcl gak bisa bohong sprti menyimpan sesuatu," ujar netter. "Appaansi, namanya juga lagi dipesawat. mungkin lelah aja," seru netter. "Dia memang gitu kalau gak make-up," kata yang lainnya.
Di video terbaru, BCL juga asyik mendengarkan musik di dalam mobil yang dikendarai Tiko. Tak disangka, ekspresi wajah Tiko juga tampak sembab hingga memicu tanda tanya.
"Suami nya Sperti ada Pikiran đŸ˜®," kata netter. "Ya kan dituntut mantan istrinya," ujar netter. "Apa bisa all out enjoy holiday ketika sedang ada masalah?" kata yang lainnya.
Sementara itu, kubu Arina Winarto eks istri Tiko kembali buka suara terkait kasus dugaan penggelapan. Diwakili pengacara Leo Siregar, Arina agaknya tak masalah jika Tiko berniat melakukan audit ulang terkait nominal dana dalam bisnis mereka.
"Daripada melempar isu dan opini yang nggak jelas, lebih baik mari kita sama-sama kawal proses hukum ini agar bisa segera memberikan kepastian hukum," seru Leo. "Saya pernah konfirmasi, tidak berkaitan dengan itu (gagal move on dan cemburu karena Tiko menikah lagi)."
Sebelumnya, pengacara Tiko, Irfan Aghasar, menegaskan perlu adanya gelar perkara terbuka. Hal ini demi mendapatkan analisa yang berimbang terkait permasalahan kliennya dan Arina.
"Jalan tengahnya kita audit bareng. Saya percaya dengan pihak kepolisian, prosesnya akan berjalan netral. Kami minta gelar perkara terbuka," kata Irfan dalam jumpa pers di Jakarta, 5 Juni. "Kita minta proses ini karena sudah jadi konsumsi publik. Perkara ini kita jangan sampai menzalimi. Ada persoalan yang seharusnya masih ranah perdata, kemudian dibawa ke ranah pidana. Saya minta media untuk mengawal kasus ini. Siapa yang punya itikad baik dan siapa yang tidak. Kita bikin lagi audit yang sifatnya independen, kita duduk bareng."
(wk/riaw)
